URBANISASI
Dalam
masa pembangunan di Negara berkempang, ada kesan bahwa bertambahnya penduduk
kota dengan pesat itu di karenakan migrasi masuknya orang-orang dari desa. Hal
ini memang sebagian besar benar, apalagi diingat bahwa urbanisasi yang bersifat
liar atau yang tidak terkendalikan disebabkan oleh misalnya tidak amanya
kawasan pedesaan, datangnya bencana alam pereodis dan gagalnya pembangunan di
pedesaan. Tidak lepas dari itu, penduduk kota sendiri mengalami pertambahan
alami. Arus migrasi masuk kota dapat berkurang pada saat kota kurang menawarkan
tawaran kerja yang menguntungkan. Sebaliknya ada juga terjadi migrasi buruh
tani, ternyata menawarkan aneka pekerjaan meski hanya serabutan, sehingga
pengangguran yang sementara tadi dapat diatasi.
Urbanisasi
sebenarnya menyangkut proses menjadi kawasan perkotaan, migrasi masuk kota,
berubahnya mata pencarian dari pertanian menjadi yang lain, juga menyangkut
perubahan dalam pola perilaku manusia. Dalam membicarakan urbanisasi secara
umum, yakni perpindahannya dan menetapnya para pendatang dari pedesaan di kota,
para peneliti ekonomi cenderung melihat beralihnya mata pencarian manusia dari
bertani untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa ada surplus produksi untuk di
jual atau ditabung guna meningkatkan taraf hidup ke penyesuaikan kehidupan
bertanidengan apa saja yang di tawarkan oleh lingkungan kota demi kelestarian
manusia pendatang. Kenyataanya di Negara-negara berkembang atau sedang
memodernisasi diri, nasib para urbanis tersebut amat menyedihkan. Umunya, mutu
pangan, sandang dan tempat berteduh amat rendah. Kota tidak menawarkan rasa
akrab dan tentram setaraf di pedesaan yang mereka tinggalkan.
Bertolak
dari definisi kota yang dibuat oleh
Grunfeld, yaitu : “suatu tipe pemukiman yang secara nasional kepadatan
penduduknya tinggi, struktur mata pencariannya nonagraris, tataguna lahannya
bervariasi banyak dan gedung-gedungnya di bangun rapat”. Maka Geograf De
Bruijne, Mengemukakan 7 definisi urbanisas, yaitu sebagai berikut:
1. Pertumbuhan
persentasi penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan, baik secara modial,
nasional maupun regional.
2. Perpindahan
penduduk dari desa ke perkotaan.
3. Bertambahnya
penduduk bermata pencarian nonagraris di pedesaan.
4. Tumbuhnya
suatu pemukiman menjadi kota
5. Mekarnya
atau meluasnya struktur artifaksial-morfologis suatu kota dikawasan
sekelinglingnya.
6. Meluasnya
pengaruh suasana ekonomi kota ke pedesaan.
7. Meluasnya
pengaruh suasana sosial, psikologis dan
cultural kota ke pedesaan.