Home » » Pengertian Masyarakat

Pengertian Masyarakat

Written By Unknown on Jumat, 07 November 2014 | Jumat, November 07, 2014



Kata masyarakat berasal dari musyarak (Arab), yang artinya bersama-sama (Abdulsyani, 1987)  (abdulsyani. Sosiologi teori skema dan terapan. Jakarta. 2007. PT Bumi Aksara) kemudian Mac Iver dan Page mengatakan bahwa: “Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah-laku serta kebebasan-kebebasan manusia
(1961:5). Menurut Ralph Linton “masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas (1936:91). (soerjono, soekanto. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.1999). Augeste Comte mengatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan  yang tersendiri (dalam abdulsyani.2017:31).

Menurut Soerjono Soekanto (1999:26) Ciri-ciri masyarakat mencakup beberapa unsur yaitu:
a.       Manusia yang hidup bersama. Didalam ilmu sosial tak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angak minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.
b.      Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti; mereak juga mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dala kelompok tersebut.
c.       Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
d.      Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainya.
Sementara pendapat abu ahmadi (1985)  menyatakan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat sebagai berikut:
a.       Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang;
b.      Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu:
c.       Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka unntuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Setiap masyarakat mempunyai komponen-komponen dasarnya, yakni:
a.       Populasi, yakni warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari sudut pandang kolektif. Secara sosiologis, maka aspek-aspek sosiologis yang perlu di pertimbangkan adalah, misalnya:
1.      Aspek-aspek genetik yang konstan
2.      Variabel-variabel genetik
3.      Variabel-variabel demografis
b.      Kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang mencakup:
1.      Sistem lambang-lambang
2.      Informasi
c.       Hasil-hasil kebudayaan material
d.      Organisasi sosial, yakni jaringan hubungan antara warga-warga masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain mencakup:
1.      Warga masyarakat secara individual.
2.      Peranan-peranan.
3.      Kelompok-kelompok sosial
4.      Kelas-kelas sosial
e.       Lembaga-lembaga sosial dan sistemnya
Share this article :

Kunjungan

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin