Home » » Kebanggaan dan Kesombongan

Kebanggaan dan Kesombongan

Written By Unknown on Kamis, 04 April 2013 | Kamis, April 04, 2013


Suatu hari di tepi sebuah sungai, seorang Ulama melihat laki-laki sedang duduk bersama dengan seorang wanita muda dan didekat mereka ada sebotol arak. Terlintas dalam hatinya “alangkah bejatnya orang itu, dan alangkah baiknya kalau ia seperti aku”.

Tiba-tiba kelihatan sebuah perahu tidak jauh dari orang itu, perahu itu berangsur-angsur tenggelam sehingga tujuh orang yang berada di dalamnya hampir mati kelemasan. Orang laki-laki yang duduk di tebing sungai itu segera terjun ke sungai untuk menolong mereka dan berhasil diselamatkannya hanya enam orang, kemudian orang itu berpaling kepada Ulama tadi dan berkata “Jika kamu lebih mulia dari saya, maka dengan nama Allah, selamatkanlah seorang lagi yang belum dapat saya selamatkan. Kamu diminta hanya menyelamatkan satu orang, sedang saya telah menyelamatkan enam orang”.

Tetapi sayang, Ulama tersebut tidak dapat menyelamatkan orang yang tinggal seorang itu, maka laki-laki itu pun berkata kepada Ulama tersebut “Tuan, wanita yang duduk di samping saya tadi ialah ibuku, dan botol itu hanya berisi air putih saja, bukan arak. Hal ini adalah untuk menguji tuan”. 

Mendengar kata-kata itu, Ulama tersebut tertegun, lalu berkata ”Sebagaimana tuan telah menyelamatkan enam orang, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam air kebanggaan dan kesombongan” 

Orang itu menjawab “Mudah-mudahan Allah kabulkan maksudmu”.

Ulama tersebut merasa maksudnya telah terkabul, sejak itu beliau sangat merendahkan diri, bahkan menganggap dirinya lebih hina dari orang lain.

Ide Pokok Cerita ini diambil dari cerita Sufi Hasan Bashri
Share this article :

Kunjungan

2682881

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin