Home » » Peluang Bisnis Daging Ayam Kampung

Peluang Bisnis Daging Ayam Kampung

Written By Unknown on Kamis, 18 September 2014 | Kamis, September 18, 2014

Jakarta -Pola hidup sehat saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan utama masyarakat. Hal ini mendorong pemenuhan produk pangan harus berorientasi produk yang sehat dan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.

Peluang ini ditangkap Kelompok Peternakan Rakyat Ayam Kampung Sukabumi (Kepraks) sebagai peluang ekonomi yang sangat potensial.

Ketua Kepraks Ade M. Zulkarnain mengungkapkan kelompok peternak Kepraks kini tengah fokus menyediakan produk ayam kampung siap saji bagi konsumen Indonesia.

"Ayam kampung kami adalah produk ayam kampung asli pertama yang bersertifikasi lengkap. Kesehatan produk kami, kehalalan produk kami, higienisnya produk kami, semua bisa dibuktikan karena kami telah memenuhi semu sertifikasi yang diperlukan," kata Ade kepada wartawan.

Produk olahan yang dipatenkan dengan merek dagang "Ayam Sehat Ayam Kampung" ini dipasarkan dalam dua varian produk. "Yang pertama ayam potong bias, dan ayam potong yang sudah dibumbui. Jadi sudah siap masak," katanya.

Ayam-ayam yang dipasarkan dalam kemasan yang higienis ini menyasar masyarakat perkotaan dengan aktivitas tinggi dan menawarkan harga kompetitif dibandingkan dengan produk serupa yang dijual di pasar retail modern.

"Ayam kampung 8 ons kita jual Rp 60-71 ribu. Ada juga yang kita jual 1 ekor beratnya sekitar 5,4-5,5 ons, harganya Rp 68-70 ribu untuk ayam yang sudah siap goreng sudah dibumbui. Ini jelas lebih murah kalau di pasar retail bisa Rp 90 ribu," katanya.
Dalam pemasarannya sendiri diakui Ade, pihaknya menerapkan pola kemitraan dengan masyarakat yang berminat untuk menjadi agen pemasaran untuk produk-produk yang dihasilkan kelompok peternakannya.

"Caranya gampang. Yang perlu dipastikan hanya lokasi agen berada di lokasi yang masyarakatnya memiliki daya beli. Kedua, membayar investasi Rp 15 juta," sudah cukup itu saja," kata dia.

Dengan biaya investasi sebesar Rp 15 juta ini, mitra atau agen pemasaran ini akan langsung mendapat 1 unit mesin pendingin, 50 ekor ayam yang sudah dipotong dan sudah dikemas tentunya, dan spanduk atau sarana promosi. "Jadi Rp 15 juta itu bukan utuk kita, tapi kebutuhan awal mitra kita sendiri," kata dia.

Dengan investasi sebesar Rp 15 juta tersebut, Ade menuturkan, mitra atau agen pemasaran bisa mendapat kembali modalnya hanya dalam waktu kurang lebih 1 bulan.

"Kalau satu hari dia bisa jual 40 ekor, 1 bulan agen sudah bisa balik modal. Perhitungannya katakanlah 1 ekor dari kita Rp 50 ribu dijual Rp 65 ribu. Artinya ada selisih Rp 15 ribu. Dikalikan 40 ekor dikali 30 hari didapat angka Rp 18 juta. Kan berarti sudah balik modal," katanya

Saat ini, diakui Ade, kelompok peternaknya sudah memiliki sekitar 6 mitra agen pemasaran yang tersebar di Jakarta dan Tangerang. "Kita buka peluang lagi kalau ada mitra yang berminat lagi," sebutnya.

Sumber: finance.detik.com
Share this article :

Kunjungan

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin