ABD'ULLAHBIN
MAS'UD
( Yang
Pertamakali mengumandangkan Al-Quran dengan suara merdu )
Bagian : 2 , dari 2 tulisan ( tamat )
Bagian : 2 , dari 2 tulisan ( tamat )
Sebelum Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke rumah Arqam, Abdullah bin Mas'ud telah
beriman kepadanya dan merupakan orang keenam yang masuk Islam dan mengikuti
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dengan demikian ia termasuk golongan
yang mula pertama masuk Islam
Pertemuannya yang
mula-mula dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu diceritakannya
sebagai berikut:
"Ketika itu
saya masih remaja, menggembalakan kambing kepunyaan Uqbah bin Mu'aith.
Tiba-tiba datang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama Abu Bahar
radhiyallahu 'anhu, dan bertanya: "Hai nak, apakah kamu punya susu untuk
minuman kami': "Aku orang kepercayaan" ujarku': "dan tak dapat
memberi anda berdua minuman ...!"
maka sabda Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: "Apakah kamu punya kambing betina
mandul, yang belum dikawini oleh salah seekor jantan"? ada :
ujarku. Lalu saya bawa ia kepada mereka. Kambing itu diihat kahinya
oleh Nabi lalu disapu susunya sambil memohon kepada Allah. Tiba-tiba
susu itu berair banyak .... Kemudian Abu Bahar mengambikan sebuah batu
cembung yang digunakan Nabi untuk menampung perahan susu. Lalu Abu Bakar pun minum
lah, dan saya pun tidak ketinggalan .... Setelah itu Nabi menitahhan
kepada susu: "Kempislah!': maka susu tu menjadi kempis....
Setelah peristiwa
itu saya datang menjumpai Nabi, katahu: "Ajarkanlah kepadaku kata-kata
tersebutl"
Ujar Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Engkau akan menjadi seorang anak yang
terpelajar!''
Alangkah heran dan
ta'jubnya Ibnu Mas'ud ketika menyaksikan seorang hamba Allah yang shalih dan
utusan-Nya yang dipercaya memohon kepada Tuhannya sambil menyapu susu hewan
yang belum pernah berair selama ini, tiba-tiba mengeluarkan kurnia dan rizqi
dari Allah berupa air susu murni yang enak buat diminum ...!
Pada sa'at itu belum
disadarinya bahwa peristiwa yang disaksikannya itu hanyalah merupakan mu'jizat
paling enteng dan tidak begitu berarti, dan bahwa tidak berapa lama iagi dari
Rasululla~i yang mulia ini akan disaksikannya mu'jizat yang akan menggoncangkan
dunia dan memenuhinya dengan petunjuk serta cahaya ....
Bahkan pada saat itu
juga belum diketahuinya, bahwa dirinya sendiri yang ketika itu masih seorang
remaja yang lemah lagi miskin, yang menerima upah sebagai penggembala kambing
milik 'Uqbah bin Mu'aith, akan muncul sebagai salah satu dari mu'jizat ini,
yang setelah ditempa oleh Islam menjadi seorang beriman, akan mengalahkan
kesombongan orang-orang Quraisy dan menaklukkan kesewenangan para pemukanya....
Maka ia, yang selama
ini tidak berani lewat di hadapan salah seorang pembesar Quraisy kecuali dengan
menjingkatkan kaki dan menundukkan kepala, di kemudian hari setelah masuk
Islam, ia tampil di depan majlis para bangsawan di sisi Ka'bah, sementara semua
pemimpin dan pemuka Quraisy duduk berkumpul, lain berdiri di hadapan mereka dan
mengumandangkan suaranya yang merdu dan membangkitkan minat, berisikan wahyu
Iiahi al-Quranul Karim:
Bismillahirrahmanirrahim
....
Allah Yang Maha Rahman ....
Yang telah mengajarkan al-Quran ....
Menciptakan insan ....
Dan menyampaikan padanya penjelasan ....
Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan ....
Sedang bintang dan kayu-kayuan sama sujud kepada Tuhan....
Allah Yang Maha Rahman ....
Yang telah mengajarkan al-Quran ....
Menciptakan insan ....
Dan menyampaikan padanya penjelasan ....
Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan ....
Sedang bintang dan kayu-kayuan sama sujud kepada Tuhan....
Lain dilanjutkannya
bacaannya, sementara pemuka-pemuka Quraisy sama terpesona, tidak percaya akan
pandangan mata dan pendengaran telinga mereka .... dan tak tergambar dalam
fikiran mereka bahwa orang yang menantang kekuasaan dan kesombongan mereka ...,
tidak lebih dari seorang upahan di antara mereka, dan penggembala kambing dari
salah seorang bangsawan Quraisy .... yaitu Abdullah bin h/las'ud, seorang
miskin yang hina dina .... !
Marilah kita dengar
keterangan dari saksi mata melukiskan peristiwa yang amat menarik dan
mena'jubkan itu! Orang itu tiada lain dari Zubair radhiyallah 'anhu katanya:
"Yang
mula-mula menderas al-quran di Mekah setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ialah Abdullah bin Masitd radhiyallah 'anhu . Pada suatu hari para
shahabat Rasulullah berkumpul, kata mereka:
"Demi Allah
orang-orang Quraisy belum lagi mendengar sedikit pun al-quran ini
dibaca dengan suara keras di hadapan mereka....
Nah, siapa di antara kita yang bersedia memperdengarkannya kepada mereka ...."
Maha kata Ibnu Mas'ud: "Saya ".
Kata mereka: "Kami Khawatir akan keselamatan dirimu!
Yang kami inginkan ialah seorang laki-laki yang mempunyai kerabat yang akan mempertahankannya dari orang-orangg itu jika mereka bermaksud jahat ....':
"Biarkanlah saya!" kata Ibnu Mas'ud pula, "Allah pasti membela Maka datanglah Ibnu Mas'ud kepada kaum Quraisy di waktu dluha, yakni ketika mereka sedang berada di balai pertemuannya....
la berdiri di panggung lalu membaca: Bismillahirrahmaanirrahim, dan dengan mengerashan suaranya: Arrahman Allamal Quran ....
Lalu sambil menghadap kepada mereka diteruskanlah bacaannya. Mereka memperhatikannya sambil bertanya sesamanya:
"Apa yang dibaca oleh anak si Ummu 'Abdin itu ... .
Sungguh, yang dibacanya itu ialah yang dibaca oleh Muhammad"
Mereka bangkit mendatangi dan memukulinya, sedang Ibnu Mas'ud meneruskan bacaannya sampai batas yang dihehendaki Allah .Setelah itu dengan muka dan tubuh yang babak-belur ia kembali hepada para shahabat. Kata mereka:
"Inilah yang kami khawatirkan terhadap dirimu ....!"
Ujar Ibnu Mas'ud "Sekarang ini tak ada yang lebih mudah bagimu dari menghadapi musuh-musuh Allah itu! Dan seandainya tuan-tuan menghendaki, saya akan mendatangi mereka lagi dan berbuat hal yang sama esok hari "
Ujar mereha: "Cukuplah demikian! Kamu telah membacakan kepada mereka barang yang menjadi tabu bagi mereka!"
Nah, siapa di antara kita yang bersedia memperdengarkannya kepada mereka ...."
Maha kata Ibnu Mas'ud: "Saya ".
Kata mereka: "Kami Khawatir akan keselamatan dirimu!
Yang kami inginkan ialah seorang laki-laki yang mempunyai kerabat yang akan mempertahankannya dari orang-orangg itu jika mereka bermaksud jahat ....':
"Biarkanlah saya!" kata Ibnu Mas'ud pula, "Allah pasti membela Maka datanglah Ibnu Mas'ud kepada kaum Quraisy di waktu dluha, yakni ketika mereka sedang berada di balai pertemuannya....
la berdiri di panggung lalu membaca: Bismillahirrahmaanirrahim, dan dengan mengerashan suaranya: Arrahman Allamal Quran ....
Lalu sambil menghadap kepada mereka diteruskanlah bacaannya. Mereka memperhatikannya sambil bertanya sesamanya:
"Apa yang dibaca oleh anak si Ummu 'Abdin itu ... .
Sungguh, yang dibacanya itu ialah yang dibaca oleh Muhammad"
Mereka bangkit mendatangi dan memukulinya, sedang Ibnu Mas'ud meneruskan bacaannya sampai batas yang dihehendaki Allah .Setelah itu dengan muka dan tubuh yang babak-belur ia kembali hepada para shahabat. Kata mereka:
"Inilah yang kami khawatirkan terhadap dirimu ....!"
Ujar Ibnu Mas'ud "Sekarang ini tak ada yang lebih mudah bagimu dari menghadapi musuh-musuh Allah itu! Dan seandainya tuan-tuan menghendaki, saya akan mendatangi mereka lagi dan berbuat hal yang sama esok hari "
Ujar mereha: "Cukuplah demikian! Kamu telah membacakan kepada mereka barang yang menjadi tabu bagi mereka!"
Benar, pada saat
Ibnu Mas'ud tercengang melihat susu kambing tiba-tiba berair sebelum waktunya,
belum menyadari bahwa ia bersama kawan-kawan senasib dari golongan miskin tidak
berpunya, akan menjadi salah satu mu'jizat besar dari Rasulullah, yakni ketika
mereka bangkit memanggul panji-panji Allah dan menguasai dengannya cahaya slang
dan sinar matahari. Tidak diketahuinya bahwa saat itu telah dekat .... Kiranya
secepat itu hari datang dan lonceng waktu telah berdentang, anak remaja buruh
miskin dan terlunta-lunta serta-merta menjadi suatu mu'jizat di antara berbagai
mu'jizat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam....!
Dalam kesibukan dan
berpacuan hidup, tiadalah ia akan menjadi tumpuan mata ....
Bahkan di daerah yang jauh dari kesibukan pun juga tidak ... .! Tak ada tempat baginya di kalangan hartawan, begitu pun di dalam lingkungan ksatria yang gagah perkasa, atau dalam deretan orang-orang yang berpengaruh.
Bahkan di daerah yang jauh dari kesibukan pun juga tidak ... .! Tak ada tempat baginya di kalangan hartawan, begitu pun di dalam lingkungan ksatria yang gagah perkasa, atau dalam deretan orang-orang yang berpengaruh.
Dalam soal harta, ia
tak punya apa-apa, tentang perawakan ia kecil dan kurus, apalagi dalam seal
pengaruh, maka derajatnya jauh di bawah ....Tapi sebagai ganti dari
kemiskinannya itu, Islam telah memberinya bagian yang melimpah dan perolehan
yang cukup dari pebendaharaan Kisra dan simpanan Kaisar. Dan sebagai imbalan
dari tubuh yang kurus dan jasmani yang lemah, dianugerahi-Nya kemauan baja yang
dapat menundukkan para adikara dan ikut mengambil bagian dalam merubah jalan
sejarah. Dan untuk mengimbangi nasibnya yang tersia terlunta-lunta, Islam telah
melimpahinya ilmu pengetahuan, kemuliaan serta ketetapan, yang menampilkannya
sebagai salah seorang tokoh terkemuka dalam sejarah kemanusiaan ....
Sungguh, tidak
meleset kiranya pandangan jauh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika
beliau mengatakan kepadanya: "Kamu akan menjadi seorang pemuda
terpelajar". Ia telah diberi pelajaran oleh Tuhannya hingga menjadi faqih
atau ahli hukum ummat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam , dan tulang
punggung para huffadh al-Quranul Karim .
Mengenai dirinya ia
pernah mengatakan:
"Saya telah menampung 70 surat alquran yang kudengar langsung dari RasululIah Shallallahu 'alaihi wa sallam tiada seorang pun yang menyaingimu dalam hal ini...."
"Saya telah menampung 70 surat alquran yang kudengar langsung dari RasululIah Shallallahu 'alaihi wa sallam tiada seorang pun yang menyaingimu dalam hal ini...."
Dan rupanya Allah swt.
memberinya anugerah atas keberaniannya mempertaruhkan nyawa dalam
mengumandangkan alQuran secara terang-terangan dan- menyebarluaskannya di
segenap pelosok kota Mekah di saat siksaan dan penindasan merajalela, maka
dianugerahi-Nya bakat istimewa dalam membawakan bacaan
al-Quran dan kemampuan luau biasa dalam
memahami arti dan maksudnya.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah memberi washiat kepada
para shahabat agar mengambil Ibnu Mas'ud sebagai
teladan, sabdanya:
"Berpegang-teguhlah kepada ilmu yang diberihan oleh Ibnu Ummi 'Abdin ....!"
"Berpegang-teguhlah kepada ilmu yang diberihan oleh Ibnu Ummi 'Abdin ....!"
Diwashiatkannya
pula agar mencontoh bacaannya, dan mempelajari
cara membaca al-Quran daripadanya. Sabda Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Barangsiapa yang ingin hendak mendengar al-quran tepat seperti diturunhan, hendaklah ia mendengarhannya dari Ibnu Ummi ilbdin ...!
Barangsiapa yang ingin hendak membaca al-quran tepat seperti diturunkan, hendaklah ia membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi ;Ibdin ...!"
"Barangsiapa yang ingin hendak mendengar al-quran tepat seperti diturunhan, hendaklah ia mendengarhannya dari Ibnu Ummi ilbdin ...!
Barangsiapa yang ingin hendak membaca al-quran tepat seperti diturunkan, hendaklah ia membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi ;Ibdin ...!"
Sungguh, telah lama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallammenyenangi bacaan al-Quran dari mulut
Ibnu Mas'ud .... Pada suatu hari ia memanggilnya sabdanya:
"Bacakanlah
kepadaku, hai Abdullah!"
"Haruskah aku membacakannya pada anda, wahai Rasulullah..?"
Jawab Rasulullah: "Saya ingin mendengarnya dari mulut orangiain"
Maka Ibnu Mas'ud pun membacanya dimulai dari surat an-Nisa hingga sampai pada firman Allah Ta'ala:
Maka betapa jadinya bila Kami jadikan dari setiap ummat itu seorang saksi, sedangkan kamu Kami jadikan sebagai saksi bagi mereka ... .!
Ketika orang-orang kafir yang mendurhakai Rasul sama berharap kiranya mereka disamaratakan dengan bumi ... .! dan mereka tidah dapat merahasiahan pembicaraan dengan Allah ....!" (QS 4 an-Nisa: 41 -- 42)
"Haruskah aku membacakannya pada anda, wahai Rasulullah..?"
Jawab Rasulullah: "Saya ingin mendengarnya dari mulut orangiain"
Maka Ibnu Mas'ud pun membacanya dimulai dari surat an-Nisa hingga sampai pada firman Allah Ta'ala:
Maka betapa jadinya bila Kami jadikan dari setiap ummat itu seorang saksi, sedangkan kamu Kami jadikan sebagai saksi bagi mereka ... .!
Ketika orang-orang kafir yang mendurhakai Rasul sama berharap kiranya mereka disamaratakan dengan bumi ... .! dan mereka tidah dapat merahasiahan pembicaraan dengan Allah ....!" (QS 4 an-Nisa: 41 -- 42)
Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tak dapat manahan tangisnya,
air matanya meleleh dan dengan tangannya diisyaratkan
kepada Ibnu Mas'ud yang maksudnya: "Cukup
...,cukuplah sudah, hai lbnu Mas'ud ...!"
Suatu ketika
pernah pula Ibnu Mas'ud menyebut-nyebut karunia
Allah kepadanya, katanya:
'"Tidah suatu
pun dari al-quran itu yang diturunkan,
kecuali aku mengetahui mengenai peristiwa apa
diturunkannya.
Dan tidah seorang pun yang lebih mengetahui tentang Kitab Allah daripadaku. Dan sehiranya aku tahu ada seseorang yang dapat dicapai dengan berkendaraan unta dan ia lebih tahu tentang Kitabullah daripadaku, pastilah aku ahan menemuinya. Tetapi aku bukanlah yang terbaih di antaramu!"
Dan tidah seorang pun yang lebih mengetahui tentang Kitab Allah daripadaku. Dan sehiranya aku tahu ada seseorang yang dapat dicapai dengan berkendaraan unta dan ia lebih tahu tentang Kitabullah daripadaku, pastilah aku ahan menemuinya. Tetapi aku bukanlah yang terbaih di antaramu!"
Keistimewaan Ibnu
Mas'ud ini telah diakui oleh para shahabat.
Amirul Mu'minin Umar berkata mengenai dirinya:
"Sungguh ilmunya
tentang fiqih berlimpah-Iimpah':
Dan berkata
Abu Musa ai-Asy'ari:
"Jangan tanyakan
kepada kami sesuatu masalah, selama kiyai ini
berada di antara tuan-tuan.'"
Dan bukan hanya
keunggulannya dalam al-Quran dan ilmu fiqih saja
yang patut beroleh pujian, tetapi juga
keunggulannya dalam keshalihan dan ketaqwaan.
Berkata Hudzaifah
tentang dirinya:
"Tidah seorang
pun saya lihat yang lebih mirip kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baik dalam cara hidup,
perilaku dan ketenangan jiwanya, daripada Ibnu
Mas'ud....
Dan orang-orang
yang dikenal dari shahabat-shahabat Rasulullah
sama mengetahui bahwa putera dari Ummi
'Abdin adalah yang paling dekat kepada Allah
....!"