ALEXANDER GRAHAM BELL 1847-1922
Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Tak seberapa dapat pendidikan formal, tetapi diajar baik
oleh keluarganya dan belajar sendiri, begitulah ihwal Alexander Graham Bell
penemu tilpun yang dilahirkan tahun 1847 di Edinburg, Skotlandia. Minat Bell
memproduksi kembali suara vokal timbul secara wajar karena ayahnya seorang ahli
dalam hal fisiologi vokal, memperbaiki pidato dan mengajar orang-orang tuli.
Bell pernah ke Boston, negara bagian Massachusetts tahun
1871. Di sanalah pada tahun 1875 dia membuat percobaan-percobaan yang mengarah
pada penemuan tilpun. Dia mengumpulkan paten untuk mengokohkan penemuannya di
bulan Februari 1876 dan mendapat imbalan beberapa minggu kemudian. (Menarik
sekali untuk dicatat bahwa seorang lain bernama Elisha Gray juga mengumpulkan
paten penemuan untuk pengokohan mengenai peralatan serupa pada hari yang
berbarengan dengan apa yang diperbuat Bell, hanya selisih beberapa jam saja).
Tak lama sesudah patennya diterima, Bell mempertontonkan
tilpun di pameran 100 tahun kota Philadelphia. Penemuannya menarik perhatian
besar publik dan mendapat penghargaan atas hasil karyanya. Tetapi, The Western
Union Telegraph Company yang menawarkan uang sebesar $100.000 buat penemuan
alat itu mengelak membayarnya. Karena itu, Bell dan kawan-kawannya, di bulan
Juli 1877, mendirikan perusahaan sendiri, nenek moyang dari American Telephone
and Telegraph Company sekarang. Tilpun dengan cepat dan besar-besaran mencapai
sukses secara komersial. Sakarang ini AT & T merupakan perusahaan bisnis
yang terbesar di dunia.
Bell dan istrinya yang di bulan Maret 1879 memegang 15
persen saham dari perusahaan itu tampaknya tak punya bayangan betapa akan
fantastisnya keuntungan yang bakal diterima oleh perusahaan itu. Dalam tempo
cuma tujuh bulan, mereka sudah jual sebagian besar saham mereka dengan harga
rata-rata $250 per saham. Di bulan Nopember harganya sudah melesat naik jadi
$1000 per saham! (Di bulan Maret itu isterinya-lah yang mendesak buru-buru jual
karena dia khawatir harga saham tak akan sampai setinggi itu lagi!) Di tahun
1881 dengan gegabah mereka jual lagi sepertiga jumlah sisa saham yang mereka
punyai. Meski begitu, toh dalam tahun 1883 mereka sudah bisa peroleh keuntungan
seharga sekitar sejuta dolar.
Kendati penemuan tilpun sudah mengorbitkan Bell jadi
kaya-raya, dia tak pernah berhenti meneruskan penyelidikannya, dan dia berhasil
menemukan lagi pelbagai alat yang berguna walau tidak sepenting tilpun.
Minatnya beraneka ragam, tetapi tujuan utamanya adalah menolong orang tuli.
Istrinya sendiri tadinya gadis tuli yang dilatihnya sendiri. Empat anak, dua
lelaki dua perempuan keluar berkat perkawinan tetapi keempatnya mati muda.
Tahun 1882 Bell jadi warganegara Amerika Serikat dan mati tahun 1922.
Ukuran besar-kecilnya pengaruh Bell terletak pada penilaian
besar kecilnya makna tilpun itu sendiri. Menurut hemat saya, pengaruh itu besar
sekali karena tak banyak penemuan yang begitu luas digunakan orang dan begitu
besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Saya tempatkan Bell dalam urutan di bawah Marconi berhubung
radio lebih beragam kegunaannya ketimbang tilpun. Misalnya, pembicaraan lewat
tilpun dapat pada dasarnya dilakukan lewat radio, tetapi dalam beberapa hal
(misalnya komunikasi dengan pesawat yang sedang terbang) tilpun tidak bisa
menggantikan fungsi radio. Kalau saja cuma faktor itu semata yang jadi ukuran,
Bell akan menduduki urutan jauh lebih bawah lagi daripada Marconi. Tetapi, ada
dua hal yang layak dipertimbangkan. Pertama, meskipun pembicaraan tilpun
pribadi bisa saja dilakukan lewat radio, akan teramat sulitlah menggantikan
seluruh sistem pertilpunan kita dengan jaringan radio yang setara. Kedua,
metode pokok menyalurkan kembali suara yang dirancang Bell buat penerima tilpun
belakangan di ambil oper dan digunakan oleh penerima radio, piringan hitam dan
pelbagai rupa peralatan lainnya. Itu sebabnya saya anggap pengaruh Bell cuma
sedikit lebih kurang ketimbang Marconi.
Situs Web
- http://www.alexandergrahambell.org/
- http://memory.loc.gov/ammem/bellhtml/bellhome.html