7 KIAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DI KANTOR
Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda
menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias,
bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda
terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.
Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya dengan
kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk
memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan
hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan
stres.
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan
kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali
dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan
sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya
kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan
dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama
tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan
sebagainya.
Nah, agar kecerdasan emosional Anda terjaga dengan baik,
berikut 7 ketrampilan yang harus Anda perhatikan dan tak ada salahnya Anda
coba:
1. Mengenali emosi
diri
Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk
mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. Setiap kali suatu emosi
tertentu muncul dalam pikiran, Anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin
disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah,
kesepian.
2. Melepaskan emosi negatif
Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Anda untuk
memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. Sebagai contoh keinginan
untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Anda
mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Anda dengan
bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Anda
dikendalikan oleh emosi negatif Anda justru Anda tidak bisa mencapai potensi
terbaik dari diri Anda. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga
Anda maupun orang-orang di sekitar Anda tidak menerima dampak negatif dari
emosi negatif yang muncul.
3. Mengelola emosi diri sendiri
Anda jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu
baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan
untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan
hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan
dan mengelola emosi dapat membantu Anda mencapai kesuksesan.
Ada
beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari
dukungannya kepada Anda.
Kedua berusaha mengetahui
pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani
emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan
bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola
emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri,
karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan
sebaliknya.
4. Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan
hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi
diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri
emosional--menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan
hati--adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang.
Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja
yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini
cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka
kerjakan.
5. Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati
terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita
lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut
sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum
dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia
secara efektif.
6. Mengelola emosi orang lain
Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar
dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain
merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah
makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang
muncul dari interaksi antar manusia.
Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan
yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun
hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri
hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan
antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk
mengelola emosi orang lain.
7. Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari
ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah
bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi,
mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini
erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan
andal.
Jadi, sesungguhnya ketujuh ketrampilan ini merupakan
langkah-langkah yang berurutan. Anda tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau
Anda tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri sendiri. Setelah Anda
memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi orang
lain.
Mudah-mudahan kiat di atas dapat membantu Anda meningkatkan
kecerdasan emosional Anda. Selamat mencoba!