Karakteristik dari wirausahawan
terdiri dari faktor psikologis dan faktor sosiologi.
Faktor Psikologis
Wirausahawan
bersifat kompleks. McClelland dalam Stoner (1996) menemukan bahwa
orang yang mengejar karier seperti wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk
berprestasi. Orang seperti ini suka mengambil resiko, dan adanya resiko akan
lebih mendorong mereka untuk berusaha lebih keras. Wirausahawan memerlukan rasa
percaya diri, daya dorong, optimisme, dan semangat untuk meluncurkan dan
mengoperasikan bisnis, tanpa kepastian mendapat gaji yang tetap. Mereka
bersedia mengambil resiko keamanan untuk memperoleh keuntungan finansial.
Faktor Sosiologi
Bagi
wirausahawan minoritas seperti kaum wanita, mereka merasa mendapat diskriminasi
dari kaum pria yang lebih banyak jumlahnya. Adanya kebutuhan untuk dihargai dan
diterima oleh lingkungan, membuat mereka melakukan inovasi usaha yang tidak
memerlukan modal besar, sehingga tidak bersaing secara langsung dengan kaum
mayoritas.
Sifat
dan watak yang dimiliki oleh seseorang
Sikap
dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6)
mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
No
|
Ciri-Ciri
|
Watak
|
1
|
Percaya
diri
|
Keyakinan,
kemandirian, individualitas, dan optimisme.
|
2
|
Berorientasikan
tugas dan hasil
|
Kebutuhan
akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
|
3
|
Pengambil
resiko
|
Memiliki
kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
|
4
|
Kepemimpinan
|
Bertingkah
laku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, suka terhadap kritik dan
saran yang membangun.
|
5
|
Keorisinilan
|
Memiliki
inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.
|
6
|
Berorientasi
ke masa depan
|
Persepsi
dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
|
7
|
Jujur
dan tekun
|
Memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.
|
Beberapa Karakteristik
Yang Melekat Dalam Kewirausahaan
Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativitas
dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki
karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan
pengalaman dan pendidikan. Beberapa karakteristik yang melekat pada diri
wirausahawan (Zimmerer, and Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets, 2007)
sebagai berikut:
1. Desire for responsibility
Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi
atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya
sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai
cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa
tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko
usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga
wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
2. Tolerance for ambiguity
Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus berhubungan
dengan orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok bahan, pemasok
barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausaha harus mampu
menjaga dan mempertahankan hubungan baik dengan stakeholder. Keberagaman bagi
wirausaha adalah sesuatu hat yang biasa. Kemampuan untuk menerima keberagaman
merupakan .suatu ciri khas wirausaha guna menjaga kelangsungan hidup bisnis
atau perusahaan dalam jangka panjang.
3. Vision
Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan
yang jelas kedepan yang harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi,
cita-cita dan motivasi mengapa perusahaan hidup, dan wirausaha akan
menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan, anggaran, dan prosedur kerja yang
jelas. Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat orang yang berjalan tanpa
arah yang jelas, sehingga kecenderungan untuk gagal sangat tinggi.
4. Tolerance for failure
Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan
balk waktu biaya dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan
inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang
cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian
toleransi terhadap kegagalan usaha.
5. Internal locus of control
Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri
yang dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang unggul adalah yang
memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri.
Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang begitu cepat dalam
dunia bisnis akan meningkatkan tekanan kejiwaan balk mental, maupun moral
dalam kehidupan keseharian. Wirausaha yang mampu mengendalikan dirinya sendiri
akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin komplek.
6. Continuous Improvement
Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap
pengalaman sebagai sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan
terus-menerus. Pengusaha selalu mencarihal-hal baru yang akan memberikan
manfaat balk dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki
tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif yang akan membawa
konsekuensi menguntungkan dimasa depan.
7. Preference for moderate risk.
Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan
intensitas risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan ke
dalam 3 macam sifat mengambil resiko, yaitu risk seeking (orang yang suka
dengan risiko tinggi), moderat risk (orang yang memiliki sifat suka mengambil
risiko sedang), dan risk averse (orang memiliki sifat suka menghidari risiko)
Pada umumnya wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk memilih risiko
yang moderate/sedang, di mana ketika mengambil keputusan memerlukan
pertimbangan yang matang, hal ini sejalan dengan risiko wirausaha yang apabila
mengalami kegagalan di tanggung sendiri. Wirausaha akan melihat sebuah bisnis
dengan tingkat pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan
(Zimmerer, and Scarborough, 1998)
8. Confidence in their ability to
success.
Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas
kemampuan diri untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk
meiakukan banyak hal dengan baik dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis
terhadap peluang keberhasilan dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa
keyakinan kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan akan
menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.
9. Desire for immediate feedback.
Perkembangan yang begitu cepat dalam
kehidupan usaha menunut wirausaha untuk cepat mengantisipasi perubahan yang
terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki
keinginan untuk mendapatkan respon atau umpan balik terhadap suatu
permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk
berpikir cerdas, cepat menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan
untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi
secara terus-menerus.
10. High energy level
Wirausaha pada umumnya memiliki
energi yang cukup tinggi dalam melakukan kegiatan usaha sejalan dengan risiko
yang ia tanggung. Wirausaha memiliki semangat atau energi yang cukup tinggi
dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus ditanggung sendiri mendorong
wirausaha untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bergairah
dan mampu menggunakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.
11. Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti
mendorong wirausaha selalu
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkatkan kinerja usaha.
12. Skill at organizing
Membangun usaha dari awal memerlukan
kemampuan mengorganisasi sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekonomi
berujud maupun sumber ekonomi tak berujud untuk mendapat manfaat maksimal.
Wirausaha memiliki keahlian dalam melakukan organisasi balk orang maupun
barang. Wirausaha yang unggul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya
yang cukup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.
13. High Commitment
Memunculkan usaha baru membutuhkan
komitmen penuh yang tinggi agar berhasil. Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya
wirausaha membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna keberhasilan
cita-citanya. Scarborough, et.all (2006) mengungkapkan step, langkah terakhir
seorang wirausaha untuk meningkatkan kreativitas pendorong kewirausahaan
adalah “work, work, work,….”
14. Flexibility
Perubahan yang begitu cepat dalam
dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, bertumbuh dan sukses.
Fleksibilitas berhubungan dengan kolega seperti; kemampuan menyesuaikan diri
dengan perilaku wirausaha lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega
mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.