Mitchell J Clyde (1969)
mengungkapkan ada dua karakterisktik penting dari jaringan sosial:
1. Karakteristik Morphologi
Karakteristik ini dilihat dari aspek struktural tingkah laku sosial individu yang ada dalam jaringan, antara lain :
Ø Achorage,
totalitas hubungan yang terbentuk dalam suatu jaringan. Biasanya
diletakan pada individu tertentu yang tingkah lakunya diamati dan
diharapkan dpat diinterpretasikan
Ø Reachability, derajat dimana tingkah laku individu dipengaruhi oleh hubungannya dengan individu lain.
Ø Densitas, derajat dimana terdapat keterhubungan antara individu yang satu dengan yang lain.
Ø Range, menunjuk pada jumlah individu yang melakukan kontak secara langsung dengan individu yang berada dalam jaringan.
Karakteristik
morphologi dapat dikatakan sebagai tempat yang berujud dan merupakan
tempat yang digunakan dalam penjualan. Misalnya perbedaan dapat kita
lihat pada pasar modern dengan pasar tradisional. Atau pada pasar
tradisional dengan supermarket. Kedua hal itu saling berlainan. Pasar
tradisonal tempatnya tidak sebagus seperti pasar modern. Pasar modern
lebih bersih, sedangkan pada pasar tradisional harganya dapat ditawar.
Tidak seperti pada pasar modern, yang tidak ada tawar menawarnya.
Peminat
dari pasar tradisonal dengan pasar modern pun beragam, kebanyakn di
pedesaan lebih banyak peminat pasar tradisional. Karena jarak yang dekat
dan harga yang terjangkau, sehingga membuat orang dipedesaan yang
kebanyaakan ekonomi menengah kebawah memilih alternatif pasar
tradisional. Sedangkan di wilayah perkotaan memilih pasar modern, hal
ini karena pasar modern lebih bersih dan tidak ribet, karena mereka
tidak perlu menawar.
2. Karakteristik interaksional
Dilihat
dari tingkah laku individu, dari proses interaksi yang terjadi antara
satu individu dengan individu lain. Karakteristik jenis ini antara lain :
Ø Content,
hubungan yang ada antara individu dengan individu lain berdasarkan
tujuan tertentu. Content dari hubungan ini dapat dipahami karena
berdasarkan norma, kepercayaan dan nilai yang telah disepakati bersama.
Ø Directedness,
dalam suatu jaringan dapat terlihat apakah suatu hubungan antara
individu satu dengan yang lain hanya berupa hubungan yang berorientasi
dari satu individu ke individu lain atau sebaliknya (resiprok).
Ø Durability,
jaringan sosial itu ada jika individu menyadari hak dan kewajiban untuk
mengidentifikasi orang lain. Kesadaran akan hubungan ini dapat
digunakan untuk suatu tujuan tertentu, untuk mencapai objek tertentu,
untuk memperoleh beberapa informasi.
Ø Intensitas,
hubungan dalam suatu jaringan social dapat dilihat dari derajat dimana
individu, dipersiapkan untuk memiliki tanggung jawab atau memiliki
kebebasan untuk mengekspresikan haknya dalam hubungannya dengan orang
lain.
Ø Frekuensi,
karakteristik nyata dari interaksi dalam suatu jaringan yang dapat
dilihat secara simple dalam kuantitasnya yaitu kontak antar individu
dalam jaringan.
Karakteristik
interaksional lebih dilihat dari interaksi antara penjual dan
pembelinya. Jaman sekarang ada banyak interaksi yang berlangsung, ada
yang secara langsung dan tidak langsung. Pada contoh kasus morphologi
diatas yaitu pasar tradisional dan pasar modern merupakan pasar yang
bertatap muka langsung antara penjual dan pembelinya.