Perubahan sosial di Indonesia antara
lain perubahan pola perilaku. Hal ini disebabkan karena globalisasi dan
modernisasi. Modernisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses
pergeseran sikap dan mentalitas warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan
tuntutan hidup masa kini, sedangkan
globalisasi menurut Selo Soemardjan adalah terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah yang sama. Perubahan sosial masyarakat Indonesia ditandai dengan munculnya
sifat egoisme. Perubahan corak kehidupan (dari masyarakat rural yang bersifat
kekeluargaan ke masyarakat urban yang berciri individualistik). Dengan tuntutan
pembangunan yang diarahkan ke pembangunan partisipatif, masyarakat diharapkan
mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Sehingga pola perilaku masyarakat
sekarang yang individualis bukan menjadi hambatan pada pembangunan karena
pembangunan di Indonesia diarahkan untuk hajat hidup masyarakat, sehingga
perubahan sosial yang terjadi diharapkan mampu menjadi stimulan ke arah yang
lebih baik.
Perencanaan pembangunan di Indonesia
diarahkan ke perencanaan yang partisipatif. Hal ini didasarkan pada asumsi
bahwa apabila masyarakat ikut berperan dalam pembangunan maka kecilkemungkinan
terjadinya penyimpangan kebijakan pembangunan dari pemerintah dengan
pembangunan kecil yang dibuat oleh masyarakat.
Perubahan sosial di Indonesia seperti
perubahan cara pandang, pola pikir dan tingkah laku yang notabene berawal dari
kekeluargaan berubah ke arah individualistic diharapkan bukan hambatan yang
mendasar. Perubahan sikap individual sebenarnya dapat memicu seseorang untuk
menjadi manusia yang lebih pandai dalam menyikapi tuntutan kehidupan pada masa
globalisasi dan modernisasi yang terjadi belakangan ini. Karena perubahan
sosial membentuk pola pikir yang lebih ilmiah dan rasional sehingga sumberdaya
manusianya menjadi lebih berkualitas dan membentuk tenaga ahli dan professional
dalam pembangunan. Seperti dikutip dalam Wertheim (1999:257) bahwa periode
perubahan sosial yang bergejolak dan keras yang dilewati bangsa Indonesia
mendorong kemajuan sosial, meskipun ada tekanan politik dan ekonomi. Tidak ada
kekuatan di bumi ini yang dapat menolak kecenderungan perkembangan sosial.
Kemanjuan ilmu, teknologi dan
perkembangan zaman yang tidak dapat ditolak seharusnya menjadi dasar dalam
pembangunan. Informasi yang beredar tentang pembangunan yang berhasil di negara
lain mampu dijadikan sebagai tolok ukur dalam pembangunan di Indonesia. Media
sosial di Indonesia, yang dinilai sangat dinamis dan bakal terus berkembang
sehingga menjadi salah satu penggerak perubahan sosial di Indonesia. Pemerintah
pun sudah mulai berupaya untuk menuju pembangunan Indonesia yang maksimal.
Terbukti dari upaya reshuffle kabinet Indonesia
Bersatu jilid II yang dikukuhkan tanggal 19 Oktober 2011 dimaksudkan pemerintah
untuk mencapai negara Indonesia yang lebih baik. Memang tidak dapat dipungkiri,
perubahan pasti akan banyak yang kurang mendukung, tetapi perlu dikaji kembali
bahwa perubahan tidak akan bisa dipungkiri karena dengan perubahan akan
diketahui adanya perbedaan mendasar sehingga upaya pembangunan untuk mencapai
tujuan nasional yang tercantum dalam Preambule UUD 1945. Mari kita telaah bahwa
perubahan sosial seharusnya bukan menjadi hambatan dalam pembangunan, tetapi
sebagai katalisator dalam mewujudkan Indonesia ke arah yang lebih baik.