1. Pendidikan dan Keluarga
Kebanyakan fungsi yang ditangani oleh keluarga diambil alih oleh sekolah. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan masyarakat yang membutuhkan semakin banyak keahlian dan pelbagai macam pengetahuan. Sehubungan dengan itu, keluarga tidak lagi merupakan tempat yang efisien untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas. Dalam sejarah Amerika, pelajaran dasarlah (membaca, menulis dan menghitung) yang pertama kali beralih dari keluarga ke sekolah. Kemudian menyusul pengajaran kejuruan dan yang terakhir pelbagai jenis pengetahuan sosial dan apresiasi musik. Sekolah telah menjadi “tempat pembuangan” bagi segala sesuatu yang menurut pandangan masyarakat tidak lagi mampu ditangani secara baik oleh keluarga.
Apakah sekolah telah mempengaruhi kehidupan keluarga? Ya, dalam banyak hal. Sekolah sering mengkritik para orang tua dan mengembangkan berbagai program yang mengganggu pekerjaan sehari-hari dan jadwal keluarga. Hubungan sekolah dengan keluarga dapat diibaratkan sebagai “sebuah jalan raya yang berjalur dua arah”.
2 Pendidikan dan Agama
Sepanjang sejarah peradaban Barat, pendidikan dan agama selalu saling berkaitan. Kebutuhan mendidik para calon pastor dalam agama Kristen merupakan salah satu alasan tertua untuk mendirikan sekolah. Begitu pula dalam agama Islam, dengan semakin berkurangnya jumlah para penghafal Quran maka diperlukan suatu lembaga khusus untuk mendidik seseorang menjadi huffaz (penghafal Al Quran).
Kebanyakan sekolah dan universitas di Amerika yang terdahulu dikelola oleh gereja. Pada umumnya sekolah negeri dan lembaga pendidikan tinggi didirikan pada abad lalu. Pendidikan di banyak negara Eropa pada umumnya masih dikelola oleh gereja.
3. Pendidikan dan Lembaga Politik Ekonomi
Pada masyarakat zaman dahulu, pendidikan tidaklah berkaitan erat dengan lembaga politik ekonomi. Pada kerajaan-kerajaan besar, beberapa pendidikan tertentu dibutuhkan sebagai pencatat, pengumpul pajak dan pegawai lainnya. Hanya itu yang diperlukan. Di Eropa pada abad pertengahan, hanya gereja saja yang berhubungan erat dengan sekolah. Buku-buku sangatlah mahal dan hanya orang kaya sajalah yang mampu memilikinya. Kecuali sejumlah anak miskin yang akan menjadi pastor/pendeta, hanya anak-anak golongan elitlah yang mampu duduk di universitas.
Kebanyakan fungsi yang ditangani oleh keluarga diambil alih oleh sekolah. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan masyarakat yang membutuhkan semakin banyak keahlian dan pelbagai macam pengetahuan. Sehubungan dengan itu, keluarga tidak lagi merupakan tempat yang efisien untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas. Dalam sejarah Amerika, pelajaran dasarlah (membaca, menulis dan menghitung) yang pertama kali beralih dari keluarga ke sekolah. Kemudian menyusul pengajaran kejuruan dan yang terakhir pelbagai jenis pengetahuan sosial dan apresiasi musik. Sekolah telah menjadi “tempat pembuangan” bagi segala sesuatu yang menurut pandangan masyarakat tidak lagi mampu ditangani secara baik oleh keluarga.
Apakah sekolah telah mempengaruhi kehidupan keluarga? Ya, dalam banyak hal. Sekolah sering mengkritik para orang tua dan mengembangkan berbagai program yang mengganggu pekerjaan sehari-hari dan jadwal keluarga. Hubungan sekolah dengan keluarga dapat diibaratkan sebagai “sebuah jalan raya yang berjalur dua arah”.
2 Pendidikan dan Agama
Sepanjang sejarah peradaban Barat, pendidikan dan agama selalu saling berkaitan. Kebutuhan mendidik para calon pastor dalam agama Kristen merupakan salah satu alasan tertua untuk mendirikan sekolah. Begitu pula dalam agama Islam, dengan semakin berkurangnya jumlah para penghafal Quran maka diperlukan suatu lembaga khusus untuk mendidik seseorang menjadi huffaz (penghafal Al Quran).
Kebanyakan sekolah dan universitas di Amerika yang terdahulu dikelola oleh gereja. Pada umumnya sekolah negeri dan lembaga pendidikan tinggi didirikan pada abad lalu. Pendidikan di banyak negara Eropa pada umumnya masih dikelola oleh gereja.
3. Pendidikan dan Lembaga Politik Ekonomi
Pada masyarakat zaman dahulu, pendidikan tidaklah berkaitan erat dengan lembaga politik ekonomi. Pada kerajaan-kerajaan besar, beberapa pendidikan tertentu dibutuhkan sebagai pencatat, pengumpul pajak dan pegawai lainnya. Hanya itu yang diperlukan. Di Eropa pada abad pertengahan, hanya gereja saja yang berhubungan erat dengan sekolah. Buku-buku sangatlah mahal dan hanya orang kaya sajalah yang mampu memilikinya. Kecuali sejumlah anak miskin yang akan menjadi pastor/pendeta, hanya anak-anak golongan elitlah yang mampu duduk di universitas.