Bisosial.com Sejarah baru terukir. Untuk pertama kalinya, manusia berhasil mendaratkan wahana antariksanya di permukaan komet.
Rabu (12/11/2014) malam pukul 23.03, robot pendarat Philae milik Badan Antariksa Eropa yang dikirim bersama wahana antariksa Rosetta tahun 2004 (ESA) berhasil mendarat di komet targetnya, 67P/Churyumov-Gerasimenko, tepatnya di situs yang dinamai Agilkia.
"Ini adalah langkah besar bagi peradaban manusia," kata Direktur Jenderal ESA, Jacques Dordain, seperti dikutip AP, Rabu.
Pendaratan berhasil dilakukan setelah Philae mengarungi 7 jam perjalanan penuh risiko. Rabu pukul 16.03, Rosetta melepaskan Philae. Manuver Rosetta sebelum pelepasan penting. Salah perhitungan, pendaratan bisa gagal.
Sekitar satu jam setelah pelepasan, staf pengontrol misi di Darmstadt mengambil foto Philae dengan kamera pada wahana antariksa Rosetta.
Proses pendaratan Philae penuh tantangan. Komet 67P/CG sendiri bergerak dengan kecepatan 18 km per detik. Pendaratan harus penuh perhitungan. Tantangan lain, permukaan komet lunak dan tak rata membuat Philae berpotensi terlempar dan terguling saat mendarat.
Namun, semua hambatan berhasil diatasi. Philae berhasil mendarat di permukaan komet berjarak 510 juta kilometer dari Bumi itu dengan selamat.
Kurang lebih setengah jam setelah wahana sebesar mesin cuci itu mendarat di permukaan 67P/CG, unit pengontrol misi di Darmstatdt menerima sinyal keberhasilan misi. Semua staf menyambut bahagia.
"Kita telah ada di permukaan komet," seru salah satu staf unit pengontrol beberapa saat setelah konfirmasi pendaratan.
Kamis (13/11/2014) sekitar pukul 01.00 WIB, ESA merilis citra komet yang diambil Philae selama proses pendaratannya, saat wahana itu berada pada ketinggian 3,2 kilometer dari permukaan komet selebar 4 kilometer itu.
Analisis data telemetri yang kemudian dilakukan ESA mengungkap bahwa Philae sempat memantul saat pendaratan.
Alat semacam bor pada Philae yang berfungsi melekatkannya dengan permukaan komet sempat gagal berfungsi. Untungnya, Philae tak terguling. Setelah memantul, Philae akhirnya berhasil mendarat.
"Hari ini kita tidak hanya mendarat sekali, mungkin dua kali," kata Stephen Ulamac dari ESA.
Seusai mendarat, Philae bakal melakukan sejumlah misi penelitian. Misi ini bakal membantu menguak komposisi komet. Berbasis pada teori bahwa air dan kehidupan mungkin berasal dari komet, riset ini bakal membantu menguak asal-usul kehidupan itu sendiri.
Rosetta dan Philae diluncurkan ESA dengan biaya 1,6 miliar dollar AS pada tahun 2004. Kedua wahana sampai di orbit 67P/CG pada Agustus 2014.
Rabu (12/11/2014) malam pukul 23.03, robot pendarat Philae milik Badan Antariksa Eropa yang dikirim bersama wahana antariksa Rosetta tahun 2004 (ESA) berhasil mendarat di komet targetnya, 67P/Churyumov-Gerasimenko, tepatnya di situs yang dinamai Agilkia.
"Ini adalah langkah besar bagi peradaban manusia," kata Direktur Jenderal ESA, Jacques Dordain, seperti dikutip AP, Rabu.
Pendaratan berhasil dilakukan setelah Philae mengarungi 7 jam perjalanan penuh risiko. Rabu pukul 16.03, Rosetta melepaskan Philae. Manuver Rosetta sebelum pelepasan penting. Salah perhitungan, pendaratan bisa gagal.
Sekitar satu jam setelah pelepasan, staf pengontrol misi di Darmstadt mengambil foto Philae dengan kamera pada wahana antariksa Rosetta.
Proses pendaratan Philae penuh tantangan. Komet 67P/CG sendiri bergerak dengan kecepatan 18 km per detik. Pendaratan harus penuh perhitungan. Tantangan lain, permukaan komet lunak dan tak rata membuat Philae berpotensi terlempar dan terguling saat mendarat.
Namun, semua hambatan berhasil diatasi. Philae berhasil mendarat di permukaan komet berjarak 510 juta kilometer dari Bumi itu dengan selamat.
Kurang lebih setengah jam setelah wahana sebesar mesin cuci itu mendarat di permukaan 67P/CG, unit pengontrol misi di Darmstatdt menerima sinyal keberhasilan misi. Semua staf menyambut bahagia.
"Kita telah ada di permukaan komet," seru salah satu staf unit pengontrol beberapa saat setelah konfirmasi pendaratan.
Kamis (13/11/2014) sekitar pukul 01.00 WIB, ESA merilis citra komet yang diambil Philae selama proses pendaratannya, saat wahana itu berada pada ketinggian 3,2 kilometer dari permukaan komet selebar 4 kilometer itu.
Analisis data telemetri yang kemudian dilakukan ESA mengungkap bahwa Philae sempat memantul saat pendaratan.
Alat semacam bor pada Philae yang berfungsi melekatkannya dengan permukaan komet sempat gagal berfungsi. Untungnya, Philae tak terguling. Setelah memantul, Philae akhirnya berhasil mendarat.
"Hari ini kita tidak hanya mendarat sekali, mungkin dua kali," kata Stephen Ulamac dari ESA.
Seusai mendarat, Philae bakal melakukan sejumlah misi penelitian. Misi ini bakal membantu menguak komposisi komet. Berbasis pada teori bahwa air dan kehidupan mungkin berasal dari komet, riset ini bakal membantu menguak asal-usul kehidupan itu sendiri.
Rosetta dan Philae diluncurkan ESA dengan biaya 1,6 miliar dollar AS pada tahun 2004. Kedua wahana sampai di orbit 67P/CG pada Agustus 2014.