Home » » CONTOH SKRIPSI PENDIDIKAN BAB I

CONTOH SKRIPSI PENDIDIKAN BAB I

Written By Unknown on Kamis, 02 Mei 2013 | Kamis, Mei 02, 2013



PENGARUH TINGKAT PERUBAHAN KURIKULUM DARI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KE KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN SOSIAL SISWA SMA YOSUDARSO METRO
(Tugas Mata Kliyah MPS 1)
Disusun Oleh
Nama : Tommy Nugroho
NPM : 1116011070


 


JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
T.A 2012
BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah kurikulum pendidikannya. Karena pentingnya maka setiap kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar. Namun perubahan kurikulum tersebut jika dikaji dari segi proses pelaksanaannya, saat sekarang ini sangatlah tidak efisien. Dapat dilihat dari ketidaksiapan guru dalam mengaplikasikan sebuah kurikulum baru yang datang.
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal.
Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilainya dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh prubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. Sehingga dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
Dapat diambil pengertian, bahwa tujuan dari kurikulum tersebut adalah untuk membuat kualitas pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya, akan tetapi hendaknya factor-faktor yang menyangkut dengan kurikulum seperti, guru dan murid harus lah diperhatikan. Dari fenomena yang dapat dilihat di lingkungan sekolah, dari perubahan kurikulum yang relative singkat tersebut, baik guru maupun murid mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan kurikulum yang baru yang menuntut banyak perubahan, sedangkan kurikulum sebelumnya belum dapat dilaksanakan dengan baik.
Pendidikan di negara kita ini sangatlah memprihatinkan jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Korea Selatan, Singapora, Jepang, Taiwan, India, China dan Malaysia ataupun negara-negara lain yang sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat pada bidang pendidikan. Pada satu sisi, betapa dunia pendidikan di Indonesia saat ini dirundung masalah yang besar, sedangkan pada sisi lain tantangan memasuki milenium ketiga tidak bisa dianggap main-main.
Menurut Sudarminta, SJ masalah yang dihadapi pada dunia pendidikan di Indonesia saat ini meliputi :
1.      Mutu pendidikan kita masih rendah
2.      Sistem pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai
3.      Krisis moral yang melanda masyarakat Indonesia
Sedangkan tantangan yang dihadapai agar tetap “hidup” memasuki milenium ketiga adalah perlunya diupayakan :
1.      Pendidikan yang tanggap terhadap situasi persaingan dan kerjasama global.
2.      Pendidikan yang membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup.
3.      Pendidikan yang menyadari sekaligus mengupayakan pentingnya pendidikan nilai.
Dengan kondisi pemerintah sekarang yang masih harus menanggung beban krisis yang begitu berat, rasanya tidaklah tepat apabila kita menunggu kebijakan dari pemerintah pusat untuk membenahi kondisi pendidikan kita. Sehingga semua pihak yang bertanggung jawab atas kondisi dan sistem pendidikan yang ada di negara kita hendaknya ikut memikirkan bagaimana caranya agar pendidikan di Indonesia dapat mengalami kemajuan seperti negara-negara lain.
Berdasarkan uaraian diatas alangkah berdosanya kalau kita sebagai guru tidak ikut bertanggung jawab atas sistem pendidikan di negara kita tercinta ini. Di samping itu kita akan melihat kurikulum pendidikan di Indonesia yang sudah beberapa tahun ini mengalami reformasi kurikulum yaitu dari kurikulum tahun 1975, 1984, 1994, 2004 dan KTSP 2006 dan Kurikulum baru 2013.
Dalam pembahasan nanti kita akan melihat beban dan isi dari masing-masing kurikulum tersebut, sehingga kita akan mengetahui kelemahan ataupun kelebihan dari masing-masing kurikulum tersebut.
Bila kurikulumnya di desain dengan sistematis dan komprehensif serta integral dengan segala kebutuhan pengembangan dan pembelajaran anak didik, tentu out put pendidikan akan mampu mewujudkan harapan. Tetapi bila tidak, kegagalan demi kegagalan akan terus menghantui dunia pendidikan.
B.     Identifikasi Masalah
Perubahan kurikulum yang terjadi di dunia pendidikan kita memang berkali-kali suda mengalami reformasi atau perubahan  sejak dari 1975 sampai kurikulum 2013. Lalu apakah tanggapan siswa terhadap SMA YOSUDARSO di Kota Metro terhadap perubahan kurikulum yang terjadi? Apakah berpengaruh terhadap siswa? Dan bagaimanakah dampak sosial pendidikan belajar siswa ? 
maka dari itu peneliti disini akan mencari tentang pernyataan atau pertanyaan di atas.

C.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah di penelitian ini adalah
1.      Apakah ada dampak perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke kurikulum 2013 pada pendidikan sosial siswa di SMA YOSUDARSO?
2.      Bagaimana prestasi belajar siswa setelah ada perubahan kurikulum ?
D.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah :
1.      Untuk mengetahui penyebab perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke kurikulum 2013
2.      Untuk mengetahui dampak dari perubahan kurikulum terhadap perubahan pendidikan sosial siswa
3.      Untuk mengetahui seberapa berapa besar antusias siswa dalam perubahan kurikulum tahun 2013
E.     Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan terarah maka dari itu peneliti akan memberi pembatasan permasalahan pada:
1.      Variabel Bebas
Yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke kurikulum 2013.
2.      Variabel Terikat
Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah pendidikan sosial siswa di SMA YOSUDARSO Metro

F.      Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada intelektual yang akan meneliti bidang pendidikan khususnya pada perubahan pendidikan sosial siswa. Disamping itu penelititan ini diharapkan agar dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada peneliti lain, guna mengembangkan penelitian lanjutan yang belum terungkap dalam penelitian ini agar penelitian lebih lengkap.
2.      Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi pihak yang terkait untuk digunakan sebagai bahan acuan dalam mengembangkan dan menelaah terhadap perubahan pendidikan sosial.
Share this article :

Kunjungan

2682916

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin