PENGARUH TINGKAT PERUBAHAN KURIKULUM DARI KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN KE KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN SOSIAL SISWA SMA YOSUDARSO
METRO
(Tugas Mata Kliyah MPS 1)
Disusun Oleh
Nama : Tommy Nugroho
NPM : 1116011070
JURUSAN
SOSIOLOGI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
LAMPUNG
T.A
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam
dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah
kurikulum pendidikannya. Karena pentingnya maka setiap kurun waktu tertentu
kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar. Namun perubahan kurikulum
tersebut jika dikaji dari segi proses pelaksanaannya, saat sekarang ini
sangatlah tidak efisien. Dapat dilihat dari ketidaksiapan guru dalam
mengaplikasikan sebuah kurikulum baru yang datang.
Kurikulum
merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa
kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah
beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah
tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna
mencapai hasil yang maksimal.
Perubahan
kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut
perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum
untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan
perubahan.
Perubahan
kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah
karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan
tersebut juga dinilainya dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah
juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri
sendiri, tetapi dipengaruhi oleh prubahan iklim ekonomi, politik, dan
kebudayaan. Sehingga dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya
berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah
tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di
Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu
bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang
merupakan kurikulum yang tidak baik.
Dapat
diambil pengertian, bahwa tujuan dari kurikulum tersebut adalah untuk membuat
kualitas pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya, akan tetapi hendaknya
factor-faktor yang menyangkut dengan kurikulum seperti, guru dan murid harus
lah diperhatikan. Dari fenomena yang dapat dilihat di lingkungan sekolah, dari
perubahan kurikulum yang relative singkat tersebut, baik guru maupun murid
mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan kurikulum yang baru yang menuntut
banyak perubahan, sedangkan kurikulum sebelumnya belum dapat dilaksanakan
dengan baik.
Pendidikan
di negara kita ini sangatlah memprihatinkan jika dibandingkan dengan
negara-negara lain seperti Korea Selatan, Singapora, Jepang, Taiwan, India,
China dan Malaysia ataupun negara-negara lain yang sudah mengalami kemajuan
yang sangat pesat pada bidang pendidikan. Pada satu sisi, betapa dunia
pendidikan di Indonesia saat ini dirundung masalah yang besar, sedangkan pada
sisi lain tantangan memasuki milenium ketiga tidak bisa dianggap main-main.
Menurut
Sudarminta, SJ masalah yang dihadapi pada dunia pendidikan di Indonesia saat
ini meliputi :
1. Mutu
pendidikan kita masih rendah
2. Sistem
pembelajaran di sekolah-sekolah yang belum memadai
3. Krisis
moral yang melanda masyarakat Indonesia
Sedangkan
tantangan yang dihadapai agar tetap “hidup” memasuki milenium ketiga adalah
perlunya diupayakan :
1. Pendidikan
yang tanggap terhadap situasi persaingan dan kerjasama global.
2. Pendidikan
yang membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup.
3. Pendidikan
yang menyadari sekaligus mengupayakan pentingnya pendidikan nilai.
Dengan
kondisi pemerintah sekarang yang masih harus menanggung beban krisis yang
begitu berat, rasanya tidaklah tepat apabila kita menunggu kebijakan dari
pemerintah pusat untuk membenahi kondisi pendidikan kita. Sehingga semua pihak
yang bertanggung jawab atas kondisi dan sistem pendidikan yang ada di negara
kita hendaknya ikut memikirkan bagaimana caranya agar pendidikan di Indonesia
dapat mengalami kemajuan seperti negara-negara lain.
Berdasarkan
uaraian diatas alangkah berdosanya kalau kita sebagai guru tidak ikut
bertanggung jawab atas sistem pendidikan di negara kita tercinta ini. Di
samping itu kita akan melihat kurikulum pendidikan di Indonesia yang sudah
beberapa tahun ini mengalami reformasi kurikulum yaitu dari kurikulum tahun
1975, 1984, 1994, 2004 dan KTSP 2006 dan Kurikulum baru 2013.
Dalam
pembahasan nanti kita akan melihat beban dan isi dari masing-masing kurikulum
tersebut, sehingga kita akan mengetahui kelemahan ataupun kelebihan dari
masing-masing kurikulum tersebut.
Bila
kurikulumnya di desain dengan sistematis dan komprehensif serta integral dengan
segala kebutuhan pengembangan dan pembelajaran anak didik, tentu out put
pendidikan akan mampu mewujudkan harapan. Tetapi bila tidak, kegagalan demi
kegagalan akan terus menghantui dunia pendidikan.
B. Identifikasi
Masalah
Perubahan
kurikulum yang terjadi di dunia pendidikan kita memang berkali-kali suda
mengalami reformasi atau perubahan sejak
dari 1975 sampai kurikulum 2013. Lalu apakah tanggapan siswa terhadap SMA
YOSUDARSO di Kota Metro terhadap perubahan kurikulum yang terjadi? Apakah
berpengaruh terhadap siswa? Dan bagaimanakah dampak sosial pendidikan belajar
siswa ?
maka dari itu peneliti disini akan mencari tentang pernyataan atau pertanyaan
di atas.
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah di penelitian ini adalah
1. Apakah
ada dampak perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke
kurikulum 2013 pada pendidikan sosial siswa di SMA YOSUDARSO?
2. Bagaimana
prestasi belajar siswa setelah ada perubahan kurikulum ?
D. Tujuan
Penelitian
Adapun
tujuan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah :
1. Untuk
mengetahui penyebab perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ke kurikulum 2013
2. Untuk
mengetahui dampak dari perubahan kurikulum terhadap perubahan pendidikan sosial
siswa
3. Untuk
mengetahui seberapa berapa besar antusias siswa dalam perubahan kurikulum tahun
2013
E. Pembatasan
Masalah
Agar
penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan terarah maka dari itu peneliti
akan memberi pembatasan permasalahan pada:
1. Variabel
Bebas
Yang
menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah perubahan kurikulum dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ke kurikulum 2013.
2. Variabel
Terikat
Yang
menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah pendidikan sosial siswa di
SMA YOSUDARSO Metro
F. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat
Teoritis
Hasil
penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada
intelektual yang akan meneliti bidang pendidikan khususnya pada perubahan pendidikan
sosial siswa. Disamping itu penelititan ini diharapkan agar dapat memberikan
dorongan dan motivasi kepada peneliti lain, guna mengembangkan penelitian
lanjutan yang belum terungkap dalam penelitian ini agar penelitian lebih
lengkap.
2.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dimanfaatkan bagi pihak yang terkait untuk digunakan sebagai bahan acuan
dalam mengembangkan dan menelaah terhadap perubahan pendidikan sosial.