Pada akhir
abad ke-20 dan awal abad ke-21, Indonesia telah memasuki era globalisasi.
Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi telah menyebabkan
masuknya pengaruh budaya dari seluruh penjuru dunia dengan cepat ke Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah proses terbentuknya
sistem organisasi dan sistem komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia.
Tujuannya adalah untuk mengikuti sistem serta kaidah-kaidah yang sama. Pada era
globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui dengan
cepat oleh negara lain melalui media massa, seperti televisi, radio, surat
kabar atau internet.
Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut.
Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut.
a.
Media Massa
Mobilisasi
media massa baik cetak maupun elektronik semakin tidak mengenal batasan jarak
dan waktu. Era globalisasi pada saat ini membuat segala hal tampak sangat
mudah, termasuk dalam berkomunikasi. Media massa memberikan banyak kemudahan
bagi suatu bangsa bertukar informasi. Segala informasi dan kebudayaan dapat
diakses melalui media dengan mudah, murah dan sangat cepat, sehingga informasi
dan kebudayaan dari negara berbeda akan berpotensi mempengaruhi kebudayaan yang
menerima informasi tersebut dengan proses yang relative singkat, semua ini
tidak terlepas dari pengaruh media massa sebagai alat komunikasi. Hal ini
menjadikan pengaruh – pengaruh yang sangat luar biasa bagi seseorang dan lebih
luas lagi bagi bangsa dan negara. Pembentukan karakter dan kepribadian
seseorang ditentukan ketika seseorang tersebut bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya. Tidak dapat disangsikan lagi bahwa media massa memang memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan identitas nasional suatu bangsa.
Arus
globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi,
surat kabar, film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat
dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Melalui media massa, seperti televisi
yang disiarkan dalam jaringan satelit, peristiwa bencana Tsunami di Aceh pada
tahun 2004 dapat diketahui di seluruh dunia. Demikain juga dengan perkembangan
internet yang telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya kemudahan
mengakses berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dengan murah dan cepat.
Selain itu, dalam arus globalisasi, terjadi perubahan perilaku masyarakat di
bidang mode pakaian, peralatan hidup, dan makanan akibat pengaruh penyebaran
informasi dari luar negeri melalui media massa.
b.
Pariwisata Internasional
Berkembangnya
sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus
globalisasi. Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara
dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana transportasi dan
telekomunikasi. Dengan meningkatnya kebutuhan wisata antarnegara menyebabkan
masuknya devisa yang sangat dibutuhkan untuk membiayai pembangunan suatu
negara. Dengan berkembangnya sektor pariwisata internasional, seseorang dapat
dengan mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya.
c. Lembaga
Perdagangan dan Industri Internasional
Globalisasi
dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era
pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan
komparatifnya untuk menarik para investor dari luar negeri. Era pasar bebas juga
ditandai adanya kebebasan kontak perdagangan antarnegara tanpa dibatasi
hambatan fiskal dan tarif. Walaupun setiap negara bebas untuk menjalin hubungan
perdagangan, namun tetap diperlukan suatu wadah kerja sama di bidang ekonomi.
Misalnya, pendirian dewan kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan dewan
kerja sama ekonomi Amerika Utara (NAFTA).
Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.
1. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
2 Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.
1. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
2 Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
3.
Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya alam secara
lebih efisien dan berkesinambungan.
4. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.
4. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.
Globalisasi juga mempunyai dampak negatif, antara lain sebagai berikut.
1. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.
2. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antara golongan kaya dan miskin semakin lebar.
3. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
4. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
5. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti tayangantayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs pornografi di internet.
6. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).
Gejala
individualisme di perkotaan, mobilitas penduduk yang tinggi serta efisiensi
merupakan kebiasaan hidup masyarakat kota yang telah terpengaruh budaya asing.
Namun, tidak bisa disangkal bahwa semua itu adalah karena pengaruh modernitas
kehidupan manusia. Kebutuhan manusia yang semakin beragam dan penghargaan atas
waktu menjadikan efisiensi dan kepraktisan sebagai sesuatu yang penting untuk
manusia.
Dengan demikian, segala kebiasaan yang bersifat rumit disederhanakan agar lebih efisien.
Dengan demikian, segala kebiasaan yang bersifat rumit disederhanakan agar lebih efisien.
Di Indonesia, modernitas adalah salah satu konsep yang menunjukkan adanya interaksi antara budaya lokal dan budaya asing. Ciri-ciri modernitas adalah mobilitas sosial yang tinggi, efisiensi, dan sikap individualisme. Hal-hal tersebut tidak bisa dipungkiri telah memengaruhi kehidupan manusia. Namun, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dampak positif dan negatif. Individualisme berdampak negatif apabila mendorong individu untuk bekerja secara lebih produktif. Namun, di sisi lain individualisme juga berdampak pada timbulnya sikap mementingkan diri sendiri. Selain itu, sebagai dampak individualisme, kegiatan gotong royong dan bentuk-bentuk kelembagaan sosial lainnya mulai diabaikan. Dengan demikian, modernitas tidaklah harus dinilai secara positif atau negatif karena hal itu tergantung pada bagaimana masyarakat dan individu memberikan penilaian sesuai dengan konteks kebudayaannya.
Namun, sebenarnya kemodernan tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan nilainilai kebersamaan, empati, dan solidaritas sosial. Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki kesadaran untuk tetap menghargai nilai-nilai tersebut. Perwujudan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sosial dalam masyarakat memang tidak bisa diterapkan secara kaku. Misalnya, lebih sulit untuk menerapkan sikap tersebut di dalam masyarakat perkotaan. Hal itu disebabkan sikap individualisme dan budaya materialisme yang lebih tinggi pada masyarakat perkotaan. Oleh karena itu, perwujudan sikap empati sosial di dalam masyarakat perkotaan tidak bisa diterapkan dengan meniru kebersamaan masyarakat di daerah pedesaan. Perwujudan sikap empati sosial tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk tindakan untuk membantu sesama yang mengalami musibah bencana alam. Contohnya pada saat terjadinya bencana tsunami di Aceh, gempa Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan bencana banjir di Jakarta tahun 2007, sikap kegotongroyongan dan kebersamaan diwujudkan warga masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan sosial untuk meringankan penderitaan korban bencana alam.
d.
Pengaruh Budaya Asing
Sebagai
sarana pewarisan budaya pada era globalisasi, media massa sangat berpengaruh
dalam penyerapan budaya asing di masyarakat yang bersifat positif dan negatif.
Dampak positif budaya asing di media massa adalah masuknya iptek yang menunjang
kemajuan di segala bidang. Pengaruh negatif budaya asing di media massa adalah
terjadinya goncangan budaya karena adanya individu yang tidak siap menerima
perubahan dan pergeseran nilai-nilai budaya dan adat istiadat.
Seiring
dengan kemajuan zaman serta teknologi yang canggih, Indonesia bangkit menjadi
negara berkembang yang semakin lama semakin tumbuh menjadi negara maju dan ini
merupakan salah satu perkembangan zaman yang sangat cepat dan menyebabkan arus
globalisasi.
Pada
kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini
mengakibatkan hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan,
yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar. Generasi muda termasuk mahasiswa
di dalamnya harus menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh
Indonesia. Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita
menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu
sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih
serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah
meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak
remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya
kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Pada
kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini
mengakibatkan hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan,
yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia
yang suka meniru. Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari
atau tidak memegang amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang
dimiliki oleh Indonesia. Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut
banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan
yang ada.
Jangan
sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa
bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri.
Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih serta
perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah
meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak
remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya
kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
http://srisiswatytahir.blogspot.com/2012/10/pengaruh-perkembangan-budaya-asing_27.html
http://bse-kemdikbud.blogspot.com/2013/02/budaya-asing.html#.USrNKasfvf0
Pengaruh Budaya Asing Terhadap Generasi Muda
Atikel
http://master-bonbon.blogspot.com/2012/10/pengaruh-budaya-asing-terhadap-generasi.html
Seiring dengan
masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang
masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran
tekhnologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk.
Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada
umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam
kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan
dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma
yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Budaya asing yang
masuk ke indonesia membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan generasi
muda saat ini. Tidak semua
budaya asing membawa dampak positif bagi generasi muda saat ini,untuk itu kita
sebagai generasi muda harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke
indonesia.Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya
menanggulanginya agar jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak.
Banyaknya tindak
kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing yang masuk,
tindak kriminal, narkoba, tawuran,
perkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi muda kita meniru kebudayaan
asing yang menurut mereka sudah tidak tabu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena
yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya
asing yang masuk. Dalam hal ini
pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini, jangan begitu
saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur
dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang maju tanpa pengaruh budaya asing.
Yang lebih
parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan
para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari
internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya
terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya hamil diluar nikah, tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai
bunga yang baru mekar, sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya
memikirkan nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
Cara memfilter budaya asing yang masuk
Ada beberapa tindakan
antisipasi yang dapat dilakukan remaja Indonesia terhadup
pengaruh budaya asing yang sifatnya negatif, diantaranya :
- Bersikap kritis dan teliti Kita harus bersikap kritis dan teliti dalam menerima budaya asing yang masuk, kita harus mengetahui apakah budaya ini sesuai atau tidak dengan norma-norma yang berlaku dengan mencari informasi dan banyak bertanya mengenai dampak-dampak dari budaya tersebut.
- Perluas Ilmu Pengetahuan (IPTEK). Kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah fungsi dan dampak dari budaya tersebut agar kita tidak menyalahgunakannya.
- Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”. Maksudnya adalah bahwa adat istiadat dan budaya yang dibawa leluhur kita adalah benar adanya dan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa indonesia, sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Agama merupakan pondasi utama yang bisa mengontrol diri kita terhadap hawa nafsu yang akan membawa kita ke dalam jurang kenistaan. Agama yang akan menuntun kita disaat langkah kita tersesat.
Memupuk Kesadaran Remaja Indonesia terhadap pentingnya melestarikan budaya
indonesia
Langkah-langkah untuk menimbulkan kesadaran remaja akan pentingnya budaya
indonesia adalah :
- Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya dengan mencintai produk dalam negeri.
- Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya
- Melalui acara memperingati hari besar nasional
- Memberikan pendidikan moral
- Memperkenalkan budaya indonesia
- Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai agama dengan sebaik-baiknya
- Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya
- Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, dan sosial budaya bangsa
Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu
menangkis dan memfilter pengaruh budaya asing yang dapat mengubah nilai
nasionalisme terhadap bangsa, sehingga kita tidak kehilangan kepribadian
bangsa.
+ komentar + 1 komentar
terima kasih artikelnya