Biogas
menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. Biogas terbuat dari
bahan-bahan alami, seperti kotoran manusia dan hewan, serta
limbah-limbah organik lain. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang
diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila
dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di
atmosfer bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biogas juga tidak
menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Gas metana dalam
biogas bisa terbakar sempurna. Sebaliknya, gas metana dalam bahan bakar
fosil tidak bisa terbakar sempurna dan akan membahayakan lingkungan.
Seperti kita ketahui, metana termasuk dalam gas-gas rumah kaca yang bisa
menyebabkan pemanasan global (global warming). Sehingga penggunaan
biogas bisa mencegah resiko terjadinya global warming.
Biogas
memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari kandungan energi
dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6000
watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu
biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara,
dan bahan bakar fosil lainnya. Biogas mengandung 75% metana. Semakin
tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang
dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang
sama dengan gas alam. Sehingga jika biogas diolah dengan benar, biogas
bisa digunakan untuk menggantikan gas alam. Dengan demikian jumlah gas
alam bisa dihemat.
Limbah
biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas, yaitu kotoran
ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang
sangat kaya akan unsure-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan,
unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, dan lignin tidak bisa
digantikan oleh pupuk kimia. Dengan demikian kita juga bisa mengurangi
anggaran untuk membeli pupuk.