1. Sumber Dan Produk Line
Pengertian product line, yaitu
sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat. Contohnya,
asuransi jiwa. Hubungan yang erat ini bisa dikarenakan salah satu dari empat
faktor berikut, yaitu:
•
Fungsinya sama
•
Di jual kepada kelompok konsumen yang sama
•
Di pasarkan melalui saluran distribusi yang sama
•
Harganya berada dalam skala yang sama
2. Pemberdayaan Perdagangan Ritel
Kurangnya bargaining power dalam
menghadapi supplier-nya. Sementara itu, tantangan persaingan global menuntut
keberadaan UKMK Bidang Ritel yang sehat, berdaya saing,dan berkembang secara
berkelanjutan(sustainable). Dipandang perlu pula adanya upaya-upaya serius
untuk melindungi kehidupan berbisnis UKMK Bidang Ritel dari tantangan
persaingan peritel global. Adalah merupakan suatu urgensi bagi peningkatan
kapasitas UKMK menjadi tempat belanja alternatif (ritel modern) yang mampu
bersaing dengan peritel dari jaringan konglomerasi dengan mengangkatnya dari
kondisi marjinal akibat tekanan persaingan. Dengan kata lain, adalah saatnya
untuk memulai gerakan pemberdayaan UKMK Bidang Ritel ini melalui sosialisasi
praktek perdagangan ritel modern yang berkeadilan, dengan kepemilikan usaha
yang diperluas, memiliki multi-peran sebagai Agen Pemberdayaan bagi Masyarakat
Pebisnis Ritel dan Pemasoknya yang berskala UKMK disamping tujuannya
mendapatkan keuntungan usaha, dan memiliki komitmen bagi pembelajaran
masyarakat sehingga mampu membangkitkan ghirah kewirausahaan.
Dari sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar modern danpasar tradisional nampak dari lembaga pengelolanya. Pada pasar tradisional, kelembagaan pengelola umumnya ditangani oleh Dinas Pasar yang merupakanbagian dari sistem birokrasi. Sementara pasar modern, umumnya dikelolaoleh profesional dengan pendekatan bisnis. Selain itu, sistem pengelolaanpasar tradisional umumnya terdesentralisasi dimana setiap pedagang mengatursistem bisnisnya masing-masing. Sedangkan pada pasar modern, sistempengelolaan lebih terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengaturstandar pengelolaan bisnisnya. Dari aspek kebijakan, dapat dijelaskan bahwapemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang penataan perpasaran.
Dari sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar modern danpasar tradisional nampak dari lembaga pengelolanya. Pada pasar tradisional, kelembagaan pengelola umumnya ditangani oleh Dinas Pasar yang merupakanbagian dari sistem birokrasi. Sementara pasar modern, umumnya dikelolaoleh profesional dengan pendekatan bisnis. Selain itu, sistem pengelolaanpasar tradisional umumnya terdesentralisasi dimana setiap pedagang mengatursistem bisnisnya masing-masing. Sedangkan pada pasar modern, sistempengelolaan lebih terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengaturstandar pengelolaan bisnisnya. Dari aspek kebijakan, dapat dijelaskan bahwapemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang penataan perpasaran.
Layanan kami bersifat integrated
system dimana setiap aspek yang kami berikan mulai dari awal hingga aspek
operasional kami develop sehingga memiliki peran dan fungsi yang maksimal.
Karena itu, ada beberapa tahap yang akan kami jalankan yaitu:
Karena itu, ada beberapa tahap yang akan kami jalankan yaitu:
1. Study
Kelayakan Usaha Retail (Retail Feasibility Study)
2. Perencanaan
Bisnis Retail (Retail Business Plan)
3. Pengembangan
Manajemen Usaha Retail (Retail Business Development)
Aspek pemasaran dalam retail
meliputi:
1. Definisi
strategi pemasaran retail
2. Pemahaman
terhadap target pasar bila dikaitkan dengan pilihan terhadap format retail
3. Bagaimana
retail dapat membangun strategi keunggulan bersaing yang berkelanjutan
4. Tahapan
dalam mengembangkan strategi pemasara
3. Keunggulan
Perdagangan Ritel
Perdagangan ritel merupakan
jenis usaha yang paling banyak dijalankan orang. Dari warung rokok pinggir
jalan, warung kelontong yang dibuka di teras rumah, mini market, hingga
hypermarket merupakan jenis bisnis ritel yang serung kita temukan. Selain mudah
dijalankan, bisnis ritel juga serung dijadikan sebagai bisnis sampingan untuk
membantu menigkatkan pendapatan keluarga. Seperti toko atau warung kelontong
yang dibuka diteras rumah bisa dijalankan . begitu juga dengan modal yang
diperlukan, juga bias disesuaikan dengan skala bisnis ritel yang akan
dijalankan. Bila modalnya terbatas, kita dapat membuka bisnis ritel dengan
jumlah barang terbatas serta konsumen yang terbatas pula. Namun ketika
berkembang, usaha ini pun terbuka peluangnya untuk berkembang menjadi usaha
ritel dengan skala menengah.
Ritel modern di Indonesia memang
memberikan beberapa manfaat, namun keberadaannya juga menuai banyak persoalan.
Pertama, keberadaan ritel modern terbukti mematikan warung-warung tradisional terutama
terkait dengan trend pergeseran kebiasaan konsumen di atas. Data dari Asosiasi
Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menunjukkan jumlah pedagang pasar
tradisional di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan dari 96.000 orang
menjadi 76.000 pedagang. APPSI juga menyebutkan bahwa sekitar 400 toko di pasar
tradisional tutup setiap tahunnya.
4. Kebijakan
Harga Dalam Perdagangan Ritel
Kedua, kebijakan harga
(pricing). Perlu adanya aturan-aturan hukum tentang kebijakan
penentuan harga yang fair disertai sanksi hukum yang jelas atas
pelanggarannya. Kebijakan harga ini akan mencegah peritel modern menjual produk
dengan harga jauh lebih murah dari pasar tradisional dan bahkan di bawah biaya
produksi.
5. Contoh
Retail Modern Yang Sering Kita Jumpai Pada Masyarakat
•
Hypermart
•
Matahari
Departemen Store
•
Indomaret
•
Alfamart