Home » » KEHEBATAN DAN KEUNGGULAN KEBERADAAN SEKTOR RETAIL MODERN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

KEHEBATAN DAN KEUNGGULAN KEBERADAAN SEKTOR RETAIL MODERN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Written By Unknown on Kamis, 10 Januari 2013 | Kamis, Januari 10, 2013



1.      Sumber Dan Produk Line
Pengertian product line, yaitu sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat. Contohnya, asuransi jiwa. Hubungan yang erat ini bisa dikarenakan salah satu dari empat faktor berikut, yaitu:
         Fungsinya sama
         Di jual kepada kelompok konsumen yang sama
         Di pasarkan melalui saluran distribusi yang sama
         Harganya berada dalam skala yang sama
2.      Pemberdayaan Perdagangan Ritel
Kurangnya bargaining power dalam menghadapi supplier-nya. Sementara itu, tantangan persaingan global menuntut keberadaan UKMK Bidang Ritel yang sehat, berdaya saing,dan berkembang secara berkelanjutan(sustainable). Dipandang perlu pula adanya upaya-upaya serius untuk melindungi kehidupan berbisnis UKMK Bidang Ritel dari tantangan persaingan peritel global. Adalah merupakan suatu urgensi bagi peningkatan kapasitas UKMK menjadi tempat belanja alternatif (ritel modern) yang mampu bersaing dengan peritel dari jaringan konglomerasi dengan mengangkatnya dari kondisi marjinal akibat tekanan persaingan. Dengan kata lain, adalah saatnya untuk memulai gerakan pemberdayaan UKMK Bidang Ritel ini melalui sosialisasi praktek perdagangan ritel modern yang berkeadilan, dengan kepemilikan usaha yang diperluas, memiliki multi-peran sebagai Agen Pemberdayaan bagi Masyarakat Pebisnis Ritel dan Pemasoknya yang berskala UKMK disamping tujuannya mendapatkan keuntungan usaha, dan memiliki komitmen bagi pembelajaran masyarakat sehingga mampu membangkitkan ghirah kewirausahaan.
Dari sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar modern danpasar tradisional nampak dari lembaga pengelolanya. Pada pasar tradisional, kelembagaan pengelola umumnya ditangani oleh Dinas Pasar yang merupakanbagian dari sistem birokrasi. Sementara pasar modern, umumnya dikelolaoleh profesional dengan pendekatan bisnis. Selain itu, sistem pengelolaanpasar tradisional umumnya terdesentralisasi dimana setiap pedagang mengatursistem bisnisnya masing-masing. Sedangkan pada pasar modern, sistempengelolaan lebih terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengaturstandar pengelolaan bisnisnya. Dari aspek kebijakan, dapat dijelaskan bahwapemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang penataan perpasaran.
Layanan kami bersifat integrated system dimana setiap aspek yang kami berikan mulai dari awal hingga aspek operasional kami develop sehingga memiliki peran dan fungsi yang maksimal.
Karena itu, ada beberapa tahap yang akan kami jalankan yaitu:
1.      Study Kelayakan Usaha Retail (Retail Feasibility Study)
2.      Perencanaan Bisnis Retail (Retail Business Plan)
3.      Pengembangan Manajemen Usaha Retail (Retail Business Development)
Aspek pemasaran dalam retail meliputi:
1.      Definisi strategi pemasaran retail
2.      Pemahaman terhadap target pasar bila dikaitkan dengan pilihan terhadap format retail
3.      Bagaimana retail dapat membangun strategi keunggulan bersaing yang berkelanjutan
4.      Tahapan dalam mengembangkan strategi pemasara
3.      Keunggulan Perdagangan Ritel
Perdagangan ritel merupakan jenis usaha yang paling banyak dijalankan orang. Dari warung rokok pinggir jalan, warung kelontong yang dibuka di teras rumah, mini market, hingga hypermarket merupakan jenis bisnis ritel yang serung kita temukan. Selain mudah dijalankan, bisnis ritel juga serung dijadikan sebagai bisnis sampingan untuk membantu menigkatkan pendapatan keluarga. Seperti toko atau warung kelontong yang dibuka diteras rumah bisa dijalankan . begitu juga dengan modal yang diperlukan, juga bias disesuaikan dengan skala bisnis ritel yang akan dijalankan. Bila modalnya terbatas, kita dapat membuka bisnis ritel dengan jumlah barang terbatas serta konsumen yang terbatas pula. Namun ketika berkembang, usaha ini pun terbuka peluangnya untuk berkembang menjadi usaha ritel dengan skala menengah.
Ritel modern di Indonesia memang memberikan beberapa manfaat, namun keberadaannya juga menuai banyak persoalan. Pertama, keberadaan ritel modern terbukti mematikan warung-warung tradisional terutama terkait dengan trend pergeseran kebiasaan konsumen di atas. Data dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menunjukkan jumlah pedagang pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan dari 96.000 orang menjadi 76.000 pedagang. APPSI juga menyebutkan bahwa sekitar 400 toko di pasar tradisional tutup setiap tahunnya.
4.      Kebijakan Harga Dalam Perdagangan Ritel
Kedua, kebijakan harga (pricing). Perlu adanya aturan-aturan hukum tentang kebijakan penentuan harga yang fair disertai sanksi hukum yang jelas atas pelanggarannya. Kebijakan harga ini akan mencegah peritel modern menjual produk dengan harga jauh lebih murah dari pasar tradisional dan bahkan di bawah biaya produksi.
5.      Contoh Retail Modern Yang Sering Kita Jumpai Pada Masyarakat
          Hypermart
          Matahari Departemen Store
          Indomaret
         Alfamart
Share this article :

Kunjungan

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin