Seperti telah disinggung di atas, ilmu
ekonomi mencoba menerangkan perilaku umat manusia dalam menggunakan
alat-alat pemuas kebutuhan yang adanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan
mereka yang bisa dikatakan jumlahnya tidak terbatas. Untuk mengetahui
bagaimana tugas tersebut dilaksanakan, dalam bab mi kita sajikan
beberapa fasal yang menyangkut masalah metodologi.
Gambar dibawah ini mengikhtisarkan secara
garis besar urutan langkah langkah kegiatan dalam ilmu ekonomi,
khususnya yang menyangkut bidang teori. Pertama-tama kita perbincangkan
sedikit mengenai dunia nyata. Menurut kenyataan dunia yang nyata amat
sangat kompleks. Perbuatan seseorang demikian juga gejala-gejala yang
terjadi dalam suatu perekonomian banyak faktor yang ikut mempengaruhi
atau bahkan menentukannya. Faktor-faktor seperti misalnya politik,
sosial, psikologi dan sebagainya lagi juga besar pengaruhnya terhadap
perilaku seseorang atau suatu masyarakat. Teori ekonomi pada azasnya
hanya menelaah salah satu dan sekian banyak aspek kehidupan seseorang
ataü suatu masyarakat, yaitu aspek ekonominya. ini berarti bahwa kita
dapat membedakan aspek-aspek ekonomi dan aspek-aspek lainnya, sekalipun
kita tidak dapat memisahkannya.
Oleh karena yang menarik perhatian kita
hanyalah aspek ekonomi, maka aspek-aspek lainnya kita abaikan. Inilah
yang kita sebut sebagai tin dakan abstraksi.
Meskipun semua aspek yang bukan ekonomi,
telah kita kesamping kan, namun masalahnya juga sering masih terlalu
kompleks untuk bisa di peroleh gambaran yang jelas dan kesimpulan yang
berarti, oleh karena pada umumnya tidak sedikit jumlah macam variabel
ekonomi yang secara langsung ataupun tidak langsung mempunyai hubungan
dengan masalah masalah yang kita persoalkan. Oleh karena itu kita
terpaksa memilih di antara variabel-variabel tersebut mana yang kita
perkirakan mempunyai peranan yang besar, dan yang bisa dipakai dalam
model analisa ekonomi yang akan kita bentuk. Model analisa ekonomi atau
economic model oleh Robert Y. Awh didefinisikan sebagai konstruksi
teoritik atau kerangka analitik yang terdiri dan satu rangkaian
asumsi-asumsi dan mana kesimpulan-kesimpulan kita turunkan. Di dalam
menyusun model analisa ekonomi tersebut kita menentukan asumsi-asumsi
mengenai hubungan-hubungan di antara variabel-variabel yang kita pilih
tersebut.
Langkah selanjutnya ialah, dari
asumsi-asumsi yang kita pilih dan kita susun sebagai model ekonomi
tersebut kita turunkan kesimpulan kesimpulan teoritik. Menurunkan
kesimpulan-kesimpulan dan hal yang umum ke hal yang khusus biasa disebut
melakukan analisa deduksi. Yang dilakukan oleh teori ekonomi mikro pada
umumnya hanya sampai dengan langkah ini. Kesimpulan-kesimpulan teoritik
ini nantinya dapat pula dipergunakan untuk menyusun model-model analisa
ekonomi lainnya.
Kesimpulan-kesimpulan teoritik yang
dihasilkan tersebut apabila diturunkan secara betul dikatakan berlaku
secara abstrak universal, yaitu berlaku di manapun juga dan bilamanapun
juga, asalkan dipenuhi syarat bahwa kenyataan dalam dunia nyata sejalan
dengan asumsi-asumsi yang terbentuk dalam model analisa ekonomi yang
kita pakai. Apabila ternyata asumsi yang kita pakai tidak sesuai dengan
dunia yang nyata, maka hasil kesimpulan yang kita turunkan tendensinya
juga menjadi kenyataan. Sebagai contoh misalya saja, Dengan menggunakan
asumsi bahwa rumah tangga perusahaan selalu berusaha memaksimumkan
keuntungan, kita sampai pada kesimpulan bahwa meningkatnya permintaan
akan produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan mengakibatkan
bertambah besarnya keuntungan yang diperoleh atau bertambah kecilnya
kerugian yang diderita oleh perusahaan bersangkutan.
Bisa saja terjadi bahwa karena sesuatu
hal sebuah rumah tangga perusahaan tidak bersikap rasional; hingga
meningkatnya permintaan akan produk yang dihasilkannya tidak
mengakibatkan meningkatnya keuntungan, hal mana misalnya disebabkan
tambahan hasil penjualan dipergunakan untuk membiayai bertambahnya
jumlah karyawan perusahaan.
Apabila banyak kesimpulan-kesimpulan
teoritik yang menyimpang dan kenyataan, maka kalau kita tidak hati-hati,
kita dapat mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang hasilnya justru
berlawanan dengan yang kita harapkan. Oleh karena itu kita perlu menguji
validitas daripada teori dengan cara membandingkan
kesimpulan-kesimpulan teoritik.
dengan dunia empirik. Pengujian teori
tidak semudah yang kita ungkapkan, oleh karena sekali lagi dunia yang
nyata sangat kompleks. Pada umumnya buku teks ekonomi mikro tidak
mempersoalkan hal ini. Akhirnya dapat disebutkan di sini bahwa
metode-metode yang banyak dipakai dalam melaksanakan pengkajian teori
ekonomi secara empirik dapat diperoleh dalãm literatur di bidang
statistik ekonomi dan di bidang ekonometrika. http://bayu96ekonomos.wordpress.com