Dalam
perilaku ekonomi telah melekat konsep kepercayaan (trust). Pendekatan
actor teratomisasi yang berakar dari pendekatan ekonomi neo-klasik yakin
bahwa kepercayaan merupakan institusi sosial yang berakar dari hasil
evolusi kekuatan-kekuatan politik, sosial, sejarah, dan hukum, dipandang
sebagai solusi yang efisien terhadap fenomena ekonomi tertentu.
Pendekatan
aktor yang lebih tersosialisasi memandang bahwa kepercayaan merupakan
moralitas umum dalam perilaku ekonomi. Oleh karena itu semua tindakan
actor haruslah merujuk, tunduk dan patuh secara otomatis terhadap
moralitas tersebut, dalam hal itu menjunjung tinggi nilai-nilai
kepercayaan.
Pendekatan
sosiologi ekonomi baru-atau juga sering disebut pendekatan
“keterlekatan” mengajukan pandangan yang lebih dinamis, yaitu bahwa
kepercayaan tidak muncul dengan seketika tetapi terbit dari proses
hubungan antar pribadi dari aktor-aktor yang sudah lama terlibat dalam
perilaku ekonomi secara bersama. Kepercayaan bukanlah barang baku (tidak
berubah), tetapi sebaliknya, ia terus menerus ditafsirkan dan dinilai
oleh para aktor yang terlibat dalam hubungan perilaku ekonomi.