Berdasarkan
alasan-alasan tertentu inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Secara
berturut-turut perbedaan ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Menurut Tingkat Keparahan atau Laju Inflasi
1) Inflasi ringan (creeping inflation)
Adalah inflasi
yang lajunya kurang dari 10 % setahun, sehingga inflasi ini tidak begitu
dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang merayap, dan tidak
begitu mengganggu perekonomian secara nasional. Seperti pada tahun 2004 lalu di
Indonesia laju inflasi di bawah 10 %, sehingga perekonomian Indonesia pada posisi
yang stabil. Lihat gambar berikut :
2) Inflasi sedang
Adalah inflasi
yang lajunya antara 10%-30% setahun. Pada tingkatan ini mulai dapat dirasakan
naiknya harga-harga meski tidak begitu signifikan, dan jika tidak segera
diatasi akan menjadi inflasi berat.
3) Inflasi berat
Inflasi yang
lajunya berada pada batas antara 30%-100% setahun. Pada tingkat ini harga-harga
kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan. Indonesia
pernah mengalami inflasi berat pada tahun 1998. Pada waktu itu inflasi per
Desember mencapai 77,63 %.
4) Hiperinflasi
Jenis inflasi
ini sangat dirasakan karena dapat terjadi secara besar-besaran dan jika diukur
berada di atas 100% setahun. Di Indonesia pada tahun 1966 pernah mengalami
inflasi sebesar 600%, hal ini disebab-kan pencetakan uang baru secara
besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.
b.
Menurut Penyebab Awal Inflasi
1) Inflasi tarikan permintaan (
demand pull inflation.)
Adalah inflasi
yang disebabkan adanya kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan ini sering
dinamakan kelebihan permintaan. Kenaikan permintaan masyarakat akan
barang-barang dan jasa ini bisa disebabkan oleh:
a) bertambahnya
pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru;
b) bertambahnya
investasi swasta karena adanya kredit murah; dan
c) bertambahnya permintaan barang-barang
ekspor.
Apabila
permintaan barang-barang tersebut bertambah terus-menerus, sedangkan seluruh
faktor-faktor produksi sudah sepenuhnya digunakan maka hal ini akan
mengakibatkan kenaikan harga. Kenaikan harga yang secara terus-menerus inilah
yang disebut inflasi. Inflasi yang disebabkan oleh
adanya kenaikan
permintaan inilah yang dinamakan inflasi tarikan (Demand Pull Inflation).
Untuk menerangkan inflasi Demand Pull
Inflation perhatikan gambar berikut :
Apabila ada
perkiraan bahwa waktu yang akan datang akan terjadi inflasi, maka pihak
perusahaan akan selalu menaikkan harga dan para buruh akan selalu minta
kenaikan upah, akibat dari tindakan ini ditunjukkan oleh bergesernya kurva
supply yang horisontal ke atas.
Pergeseran kurva
supply ini akan mengakibatkan harga naik dari P2 menjadi P3. Selanjutnya hal
ini akan mengakibatkan inflasi pada sisi penawaran dengan harga yang naik
terus-menerus dan diikuti turunnya produksi dari Y2 menjadi Y1, demikian
seterusnya.
c.
Berdasarkan Asal Inflasi
1) Inflasi yang
berasal dari dalam negeri disebut
domestic inflation, yaitu inflasi yang disebabkan adanya peristiwa
ekonomi dalam negeri, misalnya terjadi defisit anggaran belanja negara yang
secara terus-menerus, kemudian pemerintah memerintahkan Bank Indonesia untuk
mencetak uang baru dalam jumlah besar. Atau misalnya karena panen yang gagal
secara menyeluruh.
2) Inflasi yang
tertular dari luar negeri, yang dikenal dengan
imported inflation, yaitu penularan melalui harga barang impor. Inflasi
ini umumnya terjadi di negara berkembang yang mana sebagaian besar bahan baku
dan peralatan dalam unit produksinya berasal dari luar negeri. Misalnya di
Jepang terjadi inflasi, sedangkan bahan-bahan untuk keperluan industri
perakitan mobil, elektronik, foto, tekstil, farmasi dan lain-lain Indonesia
mengimpor dari Jepang.
Dengan adanya
inflasi maka bahan-bahan tersebut ikut naik. Indonesia sebagai negara pengimpor
mau tidak mau juga harus mengikuti kenaikan harga tersebut, imbasnya mau tidak
mau hasil produksi dari unit produksi juga akan naik. Selanjutnya hal ini juga
akan mengakibatkan inflasi di Indonesia.
Sumber :
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta


