1. Skeptisisme
· Skeptisisme adalah aliran yang
secara radikal dan fundamental tidak mengakui adanya kepastian dan
kebenaran pengetahuan atau sekurang-kurangnya menyangsikan secara
fundamental kemampuan pikiran manusia untuk mendapat kepastian dan
kebenaran.
· Skeptisisme berasal dari bahasa Yunani, skeptomai: memperhatikan dengan cermat, teliti.
· Skeptisisme adalah aliran atau
sistem pemikiran yang mengajarkan sikap ragu sebagai sikap dasar yang
fundamental dan universal.
· Tokoh-Tokohnya: Democritus, Protagoras, Phyrro, Montaigne, Charron, Bayle, Nietze, Spengler, Goblot.
2. Relativisme
· Relativisme adalah suatu aliran
atau paham yang mengajarkan bahwa kebenaran itu ada, akan tetapi
kebenaran itu tidak mempunyai sifat mutlak.
· Istilah relativisme diangkat
dari kata relatif, berasal dari kata latin reffere: membawa, mengacu,
menghubungkan . dari situ timbullah kata relatio yang artinya relasi:
hubungan, ikatan. Relativisme: adanya ikatan, adanya keterbatasa, nisbi.
3. Fenomenalisme
· Phenomenalism: theory that
knowledge is limited to phenomena including: (a) physical phenomena or
totally of objects of actual and possible perception; and (b) mental
phenomena, the totally of objects of introspection. ( Fenomenalisme:
teori yang memandang pengetahuan terbatas pada gejala (fenomena) yang
mencakup: (a) fenomena fisik atau seluruh object yang nyata dan dapat
dipersepsi; dan (b) fenomena mental, yakni seluruh object yang dapat
diintrospeksi).
· Tokohnya: Kant, Comte, Spencer).
4. Empirisisme
· Empiricism: (1) a proposition
about sources of knowledge: that the sole source of knowledge is
experience; or that no knowledge at all or no knowledge with existential
reference is possible independently of experience. (2) A proposition
about origin of ideas, concepts, or universals: that they or at least
those of theme having existential reference are derived solely or
primarily from experience or some significant part of experience.
(Empirisme: (1) Sebuah dalil tentang sumber pengetahuan: dimana sumber
pengetahuan adalah pengalaman; tidak ada pengetahuan yang eksistensial
kecuali hal-hal mungkin dialami secara bebas. (2) Sebuah dalil tentang
sekitar asal mula ide-ide, konsep-konsep atau hal-hal universal:
dimana hal-hal acuan yang eksis adalah sesuatu diperoleh semata-mata
atau terutama didapatkan dari pengalaman atau beberapa bagian penting
dari pengalaman.
5. Subjektibisme
· Subjectivism: the restriction
of knowledge to the knowing subject and its sensory. Affective and
volitional states and to such external realities as may be inferred
from the mind’s subjection states. (Subjectivism: aliran yang membatasi
pengetahuan pada hal-hal (objek) yang dapat diketahui dan dirasa.
Kecendrungan dan kedudukan kemauan pada realitas eksternal sebagai
sesuatu yang bisa ditinjau dari pemikiran yang subjektif).
http://grelovejogja.wordpress.com