Rangkaian ledakan itu, dua di antaranya diarahkan terhadap partai-partai politik sekuler sementara satu ledakan lagi terjadi tak jauh dari sebuah masjid Syiah. Tiga ledakan ini hanya berselang sehari dengan ledakan bom yang menewaskan 10 orang.
"Bom pertama, yang dipasang dekat kantor MQM (Gerakan Muttahida Qaumi) di kawasan Qasba, menewaskan satu orang dan melukai 24 orang lainnya," kata seorang petugas polisi setempat Zahid Hussain.
Zahid mengatakan kantor MQM merupakan sasaran utama bom pertama. Namun, saat bom meledak kantor partai itu belum beroperasi. Sedangkan serangan kedua, kata Zahid, adalah pelemparan granat ke sebuah masjid Syiah yang melukai 10 orang.
Sedangkan serangan ketiga terjadi di saat kampanye seorang kandidat Partai Rakyat Pakistan (PPP) di kawasan Lyari. Dua orang, termasuk seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, tewas dan melukai 15 orang lainnya.
"Bom itu dipasang pada sebuah sepeda motor," kata petugas polisi Muhammad Azim.
Partai MQM dan Partai Nasional Awami (ANP), merupakan rekan koalisi dalam pemerintahan pimpinan PPP yang segera berakhir masa baktinya. Ketiga partai politik ini kerap mendapat ancaman dari Taliban.
Ketiga partai ini dinilai sebagai partai sekuler dan mendukung operasi militer terhadap kelompok-kelompok militan Islam. Akibat ancaman ini, maka ketiga partai memilih tidak melakukan kampanye terbuka besar-besaran.