Home » » TIPS USAHA DARI DAHLAN ISKAN

TIPS USAHA DARI DAHLAN ISKAN

Written By Unknown on Sabtu, 09 Maret 2013 | Sabtu, Maret 09, 2013

Detik.com Jakarta - Dahlan Iskan berbagi pengalaman saat menjadi pengusaha di bisnis media. Dahlan menyebut, para pengusaha yang hebat, tidak suka mengeluh pada peraturan yang tidak jelas atau tidak teratur.

Mantan bos PLN ini mengaku, dengan peraturan yang tampak abu-abu, para pengusaha tangguh malah bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan daripada ada peraturan yang jelas dan penuh birokrasi sehingga membatasi ruang gerak pengusaha.

"Melihat peraturan tidak teratur pengusaha bisa berbuat seenak-enaknya seperti mobil listrik kalau semua serba teratur, usah nggak jalan. Pengusaha senang yang abu-abu. Mereka tidak mengeluh dengan abu-abu," tutur Dahlan di acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jl. Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2013).

Hal ini berbeda ketika negara memiliki peraturan yang ketat dan jelas seperti Singapura. Menurutnya, di Singapura, dunia usaha disana tidak berkembang dengan leluasa. Hal ini karena disana sangat penuh keteraturan.

"Singapura itu tidak maju. Disana usaha mayoritas milik negara karena terlalu birokratis," tambahnya.

Dahlan tengah membagi pengalamannya dengan beberapa orang terpilih dalam acara d'Preneur di detikFinance. d'Preneur (detik entrepreneur) detikFinance adalah Talk Show yang menghadirkan narasumber entrepreneur Indonesia secara eksklusif dan santai. Peserta dapat berinteraksi, bertanya dan berdiskusi secara langsung mengenai kiat sukses, prospek bisnis dan peluang usaha terkini.
 
Jakarta - Pengusaha yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan wirausaha sebaiknya berpikir dahulu sebelum meminjam modal guna mengembangkan usaha. Meskipun Dahlan tak mengharamkan seorang pengusaha untuk berutang.

"Kalau usaha anda itu sudah akan berkembang, baru cari pinjaman. Kalau tidak ada indikasi akan berkembang, jangan pinjam," kata Dahlan di acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jalan Tendean, Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Ia mencontohkan, jika sebuah usaha yang bergerak di bidang agen perjalanan menunjukan perkembangan yang baik karena tingginya permintaan konsumen namun di satu sisi terbentur modal, maka itulah waktunya usaha tersebut bisa mendapat pinjaman modal.

"Kalau dalam 1 bulan dengan modal anda, anda bisa memberangkatkan 10 orang, dan ternyata banyak orang yang senang sehingga anda harus menolak orang lain karena tak ada modal, itu saatnya ada harus pinjam modal sehingga anda tidak perlu menolak orang-orang yang pernah anda tolak," paparnya.

Dahlan mengatakan, untuk meminjam modal bukanlah sesuatu yang diharamkan, dan tabu. Bagi seorang pengusaha, hendaknya tidak takut untuk meminjam modal.

"Jangan menganggap pinjaman itu jelek. Anda punya pinjaman, berarti anda punya kewajiban untuk mengembalikan," pungkasnya.

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan punya resep yang menyeleneh untuk jadi pengusaha sukses. Ia yakin pengusaha tidak akan sukses jika belum ditipu.

"Ditipu itu penting. Saya doakan anda segera ditipu," kata Dahlan kepada salah satu peserta di acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2013).

Kenapa penting bagi pengusaha harus ditipu terlebih dahulu? Soalnya, kata Dahlan, penipuan itu diperlukan untuk menguji apakah seseorang punya jiwa enterpreneur.

"Kalau dia ditipu dan sakit hati berlebihan, tidak mau lagi menekuni usahanya karena frustasi, karena tidak kuat atau merasa sudah habis, dia tidak akan bisa jadi pengusaha. Pengusaha harus bangkit lagi, apalagi punya dendam dan merasa harus lebih kaya dari yang nipu itu," imbuhnya.

Lalu apakah Dahlan pernah ditipu?

"Banyak sekali (ditipu orang). Bahkan ada tokoh besar yang nipu saya. Dulu saya diminta bantu oleh Gus Dur supaya saya selamatkan Bank Suma. Karena ini Gus Dur saya harus tunduk, saya kan santri, dia kyai," ujarnya.

"Setelah bank itu maju, mau diambil temannya Gus dur. Ya sudah, niat saya memang enggak mau bisnis bank. Kemudian diambil lah dan dibayar pakai cek," katanya.

"Sampai sekarang ceknya kosong, sudah 9-10 tahun lalu itu, yang nilainya besar sekali menurut saya," katanya.

Menurutnya, pengusaha harus punya jiwa seperti itu. Kalau ditipu, kata Dahlan, jangan dipikirkan terus tiap hari nanti susah maju.

"Pengusaha tidak boleh berhati-hati. Nanti Anda nanti sulit maju," jelasnya.

 Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan bercerita banyak mengenai pengalamannya sebagai pengusaha saat memimpin perusahaan group media Jawa Pos. Dari pengalaman tersebut, Dahlan menyarankan kepada pengusaha pemula yang ingin memulai usaha.

Dahlan menilai, pengusaha pemula sebaiknya saat memulai usaha harus menangani sendiri usahanya hingga usahanya tumbuh dan bisa berjalan dengan baik.

"Perusahaan pribadi, pemilik harus all out, harus terjun sepenuhnya dan ambil sepenuhnya," Ujar Dahlan pada acara d'Preneur di Menara Bank Mega, Jl. Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2013).

Menurut Dahlan, saat perusahaan sudah beranjak menjadi besar, peran dan kekuasaan pemilik bisa dikurangi secara bertahap hingga akhirnya tinggal 20%. Hal ini dilakukan Dahlan saat memimpin Jawa Pos dan membuka berbagai usaha baru di bawah Jawa Pos Group.

"Nanti setelah berkembang, peran pimpinan turun bertahap dari 90% kemudian 80% sampai tinggal 20%. Itu nanti digantikan oleh sistem," cetusnya.
Share this article :

Kunjungan

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin