Malioboro, Prostitusi Terselubung Berbungkus Hotel & Spa
kompasiana.com. Malioboro adalah nama jalan yang paling terkenal di Yogyakarta,
bahkan KLA Project sampai membuatkan lagu khusus berjudul Malioboro,
menjadi hits di masanya dan sampai saat ini masih sangat enak terdengar.
Malioboro bersama Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani
menghubungkan Tugu Yogyakarta dan Kantor Pos Yogyakarta, yang merupakan
poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Beberapa obyek bersejarah berada
di sekitar Malioboro antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung
Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1
Maret.
Malioboro sangat ramai dengan pedagang kaki lima yang menjajakan
oleh-oleh (baju, makanan, kerajinan) dan warung-warung lesehan di malam
hari yang menjual makanan gudeg khas Yogyakarta, juga menjadi tempat
berkumpulnya seniman-seniman Yogyakarta (rata-rata anak-anak Institut
Seni Indonesia (ISI)) yang sering mengekpresikan kemampuannya bermain
musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang
Malioboro.
Malioboro di Yogyakarta berbeda dengan Malioboro di Jakarta, tepatnya di
Jalan Gajah Mada Jakarta Pusat. Malioboro Hotel & Spa adalah hotel
sekelas bintang 3 sekaligus tempat pijat kesehatan Spa & Shiatsu.
Bukan sembarang Spa, berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, baik dari
mulut pengusaha, PNS, karyawan swasta, mahasiswa, sampai mulut anak
jalanan yang pernah menjadi tamu di sana, Malioboro juga menyediakan
layanan plus-plus, antara lain tarian striptease baik di bar atau di
kolam renang (whirlpool) yang dilaksanakan setiap malam mulai jam 21.00
WIB, body massage, mandi kucing dan 3 some or many some (seberapa kuat
uang anda membayarnya).
Berdekatan lokasinya dengan pengadilan negeri Jakarta Pusat dan kompleks
istana negara di Jalan Medan Merdeka Utara, justru membuat Malioboro
tidak digrebek Front Pembela Islam (FPI) ataupun ormas lainnya yang
membenci kemaksiatan.
Entah karena sudah 86 dengan warga sekitar (termasuk komplek istana
negara, pengadilan negeri Jakarta Pusat, ketua Ormas, ketua RT, RW,
Lurah, Camat, Walikota, dan Gubernur) atau karena alasan lain yang sulit
dijelaskan memakai akal sehat, kegiatan di Malioboro terus berlangsung
dari beberapa tahun silam sampai hari ini, parahnya, dari kabar ayam dan
kabar unggas lainnya, pada bulan Ramadhanpun, Malioboro tetap buka,
karena Malioboro membungkus bisnisnya dengan bisnis Hotel, yang
berdasarkan peraturan daerah pemprov DKI Jakarta mendapat pengecualian
boleh buka pada bulan Ramadhan.
Berdasarkan situs www.stadiumjakarta.com, Malioboro tergabung dalam satu
grup bisnis dengan Stadium Jalan Gajah Mada Jakarta dan Sumo di kawasan
Kelapa Gading Jakarta . Usut punya usut, ternyata bisnis Stadium,
Malioboro dan Sumo sejenis, berkedok Hotel, Spa dan Shiatsu, ternyata
tak lebih daripada prostitusi terselubung. Bukan hanya daging lokal yang
ditawarkan, daging impor pun banyak tersedia, antara lain dari Rusia,
Uzbekistan, Meksiko, China daratan (cungkok), Thailand, Filiphina dan
Timor Leste. :)
Pemerintah kemana aja sih ? Koq gak peduli dengan hal beginian.
Prostitusi kan diharamkan dan merusak mental generasi muda bangsa (kalo
generasi tua memang sudah rusak), harusnya tempat-tempat tersebut
ditutup dan pelakunya dihukum berat, ini malah makin hari makin tumbuh
subur di berbagai tempat di Jakarta, bahkan diyakini sudah marak di
kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Medan, Batam,
Denpasar dll.
Bagaimana negara mau maju jika pemerintah hanya memikirkan perutnya dan
dibawah perutnya sendiri, keluarganya, partainya, dan kelompoknya saja,
tanpa mau peduli bahwa bisnis prostitusi ini sekarang sudah tidak
terselubung lagi, tapi sudah terang-terangan, dan tidak pernah ada
penggerebekan, pelarangan, apalagi penyegelan tempat usaha tersebut oleh
pemerintah.
Bagi teman-teman yang mengetahui bahwa apa yang dikatakan dalam tulisan
ini benar adanya, silakan tulis di kolom komentar sebagai bentuk protes
kepada pemerintah yang melakukan pembiaran dan tambahkan pengalaman atau
pengetahuan yang belum tertulis agar semakin jelas dan clear, bagi yang
belum mengetahui tentang kebenarannya, jangan coba-coba mampir ke sana
karena jadi KEPO atau ingin tahu. Bukan itu tujuan saya menulis artikel
ini, tapi demi perbaikan bangsa dan negara kita tercinta ini, yang
sangat saya cintai sejak saya dilahirkan, dimana kelahiran saya sudah
ditunggu-tunggu oleh bapak ibu saya. Saya adalah bayi yang lahir sangat
diharapkan oleh bapak dan ibu saya.
Ayo lawan terus terus kemaksiatan yang ada, mudah-mudahan masih ada mukzizat bagi Indonesia tercinta.