Home » » Pembatasan Diet pada Anak Bisa Hambat Pertumbuhan

Pembatasan Diet pada Anak Bisa Hambat Pertumbuhan

Written By Unknown on Sabtu, 09 Maret 2013 | Sabtu, Maret 09, 2013

Jakarta, Ketika anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu, orangtua akan menghapus daftar makanan pemicu alergi dari diet anak. Tetapi menurut studi terbaru, hal ini dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akibat kurangnya nutrisi yang mendukung.

Studi tersebut dilakukan dengan mengukur berat badan anak yang berusia di atas 2 tahun dan memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Peneliti menemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) anak lebih rendah dibandingkan dengan anak lain yang tidak memiliki alergi makanan. Bahkan rendahnya BMI tersebut tetap bertahan setelah jangka waktu 5 tahun masa studi.


Selain itu, anak yang memiliki alergi terhadap beberapa jenis makanan berbeda, memiliki BMI yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang hanya memiliki satu atau dua alergi. Anak-anak yang alergi susu juga dilaporkan memiliki BMI yang lebih rendah dibandingkan dengan alergi makanan lain.

Orang tua akan menghindarkan anaknya dari makanan yang dapat memicu alerginya. Pembatasan diet tersebutlah yang menjadi alasan BMI rendah karena kurangnya pemenuhan gizi dan terhambatnya pertumbuhan.

Untuk menganalisis dampak alergi makanan pada pertumbuhan anak-anak, peneliti dari University of North Carolina yang dipimpin oleh Caroline Hobbs, MD menganalisa grafik pertumbuhan dari 5.037 anak usia 1 bulan sampai 11 tahun yang dievaluasi selama periode 5 tahun.

Penelitian tersebut juga mempelajari 245 jenis makanan yang dihilangkan dari diet 5.037 anak dengan alergi dan dibandingkan dengan 4.584 anak sehat yang merupakan kelompok kontrol, 106 pasien dengan fibrosis kistik, dan 102 pasien dengan penyakit celiac.

Sebagian besar peserta memiliki alergi kacang (55,9 persen), telur (41,6 persen), atau alergi susu (26,9 persen). Hampir sebagian besar anak yang memiliki alergi susu juga memiliki alergi makanan lain. Alergi susu telah dikaitkan dengan BMI anak yang lebih rendah khususnya di kalangan anak yang berusia kurang dari 2 tahun.

"Rupanya penghapusan lebih dari dua jenis makanan atau susu dalam diet anak yang memiliki alergi, dapat menghambat pertumbuhannya," kata Hobbs pada presentasinya dalam pertemuan American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology, seperti dilansir Everyday Health, Selasa (26/2/2013).

Para peneliti mencatat bahwa orangtua dari anak yang memiliki alergi makanan tertentu, harus berkonsultasi dengan ahli gizi terkait diet anaknya. Ahli gizi dapat memberikan konseling atau menyarankan beberapa pilihan makanan pengganti dengan kandungan nutrisi yang hampir sama untuk mencegah keterlambatan pertumbuhan.
Share this article :

Kunjungan

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin