Karakteristik Jamur
Secara umum karakteristik jamur adalah sebagai berikut:
- Merupakan organisme eukariotik yaitu dengan sel yang memiliki selaput inti dengan panjang sel 10 -100 m
- Dinding selnya tersusun atas kitin yaitu polisakarida structural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda.
- Tidak memiliki klorofil
- Tidak bias berfotosintesis
- Memperoleh nutrient melalui penyerapan(absorpsi), untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organic dari lingkungan melalaui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
- Bersel satu ( uniseluler ) atau banyak ( multiseluler )
- Habitatnya ditempat lembab dengan PH lingkungan yang cendrung asam.
- Bereproduksi dengan menghasilkan spora
- Memiliki tiga sifat yaitu saproft, parasit, atau bersimbiosis dengan organism lain.
- Makanan dicerna dengan pencernaan ekstraseluler yakni pencernaan dengan cara mensekresikan enzim hidrolitik. Enzim tersebut mampu menguraikan molekul organic kompleks dari kayu ( subtrat ) sehingga dapat diserap oleh jamur.
- Tidak memiliki organ akar, batang, dan daun sejati. Tubuh jamur dikategorikan sebagai talus, berbentuk benang – benang halus ( hifa ) yang bercabang – cabang membentuk jarring – jarring hifa ( miselium )
Hifa adalah stuktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membrane plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Berdasarkan morfologinya, jamur dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
- Khamir ( Yeast ) yang bersel satu
Contohnya : Saccharomyces
- Kapang ( molds ) yang berbentuk benang
Contohnya : Neorospora ( Jamur Oncom )
- Cendawan ( Mushroom) yang berbentuk seperti paying
Contohnya : Auricularia ( Jamur Kuping )
Sebagai makhluk heterofrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
- Parasit obligat, merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya sedangkan diluar inangnya tidak dapat hidup.
Misalnya, pneumonia carinii ( khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS)
- Parasit Fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan iang yang sesuai, tetapi bersifat sapofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok
- Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organic yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisasi yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada subtract makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Hifa dapat juga langsung menyerap bahan – bahan organic dalam bentuk sederhana yang dikeluarksn oleh inangnya.
2.3. Klasifikasi Jamur
Jamur dibagi menjadi 6 divisi yaiitu
- Zygomycotina
Divisi Zygomycotina memiliki hifa yang tidak bersekat ( koenositik ), tubuh multiseluler habitat umumnya didarat sebagai saorofit. Reproduksi terjadi secara aseksual menghasilkan sporangiospora dan secara seksual dengan menghasilkan zigospora
- Stuktur Tubuh
Kelompok jamur zygomycotina memiliki struktur berbentuk hifa bercabang – cabang yang tidak bersekat – sekat ( septa ) pada hifa ditemukan hanya pada saat sel reproduksi sudah terbentuk.
Berdasarkan fungsinya, miselium dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Stolon, miselium yang membentuk jaringan pada permukaan substrat tempat tumbuh jamur
- Rhizoid, miselium yang menembus substrat dan berfungsi seperti akar untuk menyerap zat – zat makanan
- Sporngiofor, /miselium yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler ( kotak spora berbentuk bulat ) diujungnya
- Reproduksi