Ilmuwan politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam
pembuatan keputusan, peran dan sistem pemerintahan termasuk pemerintah
dan organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik.
Mereka mengukur keberhasilan pemerintahan dan kebijakan khusus dengan
memeriksa berbagai faktor, termasuk stabilitas, keadilan, kesejahteraan
material, dan kedamaian. Beberapa ilmuwan politik berupaya mengembangkan
ilmu ini secara positif dengan melakukan analisis politik. Sedangkan
yang lain melakukan pengembangan secara normatif dengan membuat saran
kebijakan khusus.
Studi tentang politik diperumit dengan seringnya keterlibatan ilmuwan
politik dalam proses politik, karena pengajaran mereka biasanya
memberikan kerangka pikir yang digunakan komentator lain, seperti
jurnalis, kelompok minat tertentu, politikus, dan peserta pemilihan umum
untuk menganalisis permasalahan dan melakukan pilihan. Ilmuwan politik
dapat berperan sebagai penasihat untuk politikus tertentu, atau bahkan
berperan sebagai politikus itu sendiri. Ilmuwan politik dapat terlihat
bekerja di pemerintahan, di partai politik, atau memberikan pelayanan publik. Mereka dapat bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) atau pergerakan politik. Dalam berbagai kapasitas, orang yang
dididik dan dilatih dalam ilmu politik dapat memberi nilai tambah dan
menyumbangkan keahliannya pada perusahaan. Perusahaan seperti wadah pemikir (think-tank), institut riset, lembaga polling dan hubungan masyarakat sering mempekerjakan ilmuwan politik.