Home » » SEBAB TERJADINYA MULTIKULTURAL

SEBAB TERJADINYA MULTIKULTURAL

Written By Unknown on Minggu, 11 November 2012 | Minggu, November 11, 2012

Masyarakat hidup di bumi, hidup dari bumi, dan hidup untuk mengolah bumi. Kenyataan tersebut mendasari adanya kaitan antara faktor bumi (geografis) dengan corak kehidupan masyarakat. Secara sosiologis, beberapa kondisi geografis yang melatarbelakangi atau menjadi sebab munculnya kemajemukan masyarakat adalah:

1. Isolasi Geografis
Bentuk wilayah kepulauan indonesia terdiri dari ribuan pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Secara historis sosiologis, di masa lalu ketika peralatan teknologi komunikasi dan transportasi sangat terbatas dan penduduk tersebar di berbagai pulau, maka terjadilah isolasi sosial (keterputusan interaksi) di antara sub-kelompok masyarakat. Sesuai kebudayaannya sendiri yang semakin berbeda dari kebudayaan asal. Akibat selanjutnya, terjadilah diversifikasi budaya yang melahirkan multikultural (banyak budaya). Setiap sub-budaya didukung oleh sub-kelompok sosial yang dinamakan suku. Dengan demikian dapat ditegaskan, bahwa isolasi geografis menyebabkan munculnya keragaman kelompok sosial (multi-etnis) yang mengembangkan sub-budaya masing-masing.

2. Posisi Strategis (Perlintasan Hubungan Antarbangsa)
Letak wilayah indonesia di antara dua benua dan dua samudera mempunyai banyak keuntungan dan tantangan sehingga dikatakan sangat strategis. Bangsa-bangsa besar dunia banyak yang melewati indonesia dan selanjutnya mereka tertarik untuk menjalin hubungan dengan masyarakat indonesia untuk mendapatkan manfaat demi kepentingan ekonomi (gold/emas), kekuasaan (glory/politik), maupun sosial-budaya (gospel-god/agama). Bangsa belanda misalnya, pertama datang ke indonesia untuk berdagang, namun selanjutnya menjajah. Kedatangan bangsa-bangsa besar ke indonsia tersebut memberikan pengaruh bagi kemajemukan agama dan ras (multireligi dan multiras). Mengapa? Hubungan perdagangan dalam waktu yang sangat lama di masa lalu hingga kini, serta hubungan penjajahan berabad-abad di waktu lampau memungkinkan terjadinya penyebaran budaya (dan agama) bangsa asing ke dalam masyarakat indonesia. Realitas sosiologis dari masa lalu tersebut melatarbelakangi munculnya kemajemukan ras.

3. Faktor Ekologis
Struktur tanan, iklim, dan topografi wilayah berpengaruh terhadap sistem sosial ekonomi masyarakat. Daerah jawa dan bali misalnya, banyak ditemukan sistem pertanian sawah (lahan basah) sedangkan di wilayah lainnya lebih banyak perkebunan (lahan kering). Jadi kondisi ekologis-geografis melatarbelakangi terjadinya kemajemukan ekonomi karena masyarakat mengembangkan mata pencaharian sesuai daya dukung lingkungan. Selanjutnya, masyarakat petani sawah mengembangkan nilai budaya gotong royong secara lebih nyata, karena mereka dituntut untuk melakukan kerjasama dalam kegiatan tani, seperti pengaturan irigasi, penanaman dan panen padi, maupun pengolahan tanah.
http://kristiawan8893.blogspot.com
Share this article :

Kunjungan

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin