Permasalahan hubungan di antara kelompok horizontal atas dasar perbedaan
suku, agama, ras, kedaerahan, maupun glongan dalam masyarakat perlu
disikapi secara rasional dengan mengedepankan semangat nasionalisme
sehingga tidak mengganggu proses penguatan integrasi sosial dalam rangka
menjaga keutuhan masyarakat mejemuka. Upaya yang tepat untuk mendorong
intergrasi sosial masyarakat indonesia yang multikultural adalah
pendidikan multicultural. Tujuan dari pendidikan tersebut tidak lain
utnuk membangun sikap mental yang sesuai dengan kondisi masyarakat
multikultural, seperti:
1.Toleran terhadap kemajemukan sosial dan budaya dalam masyarakat. Pengembangan toleransi sosial dapat mengurangi sikap fanatik berlebihan terhadap perbedaan horizontal (suku,agama,ras, dan antargolongan)
2.Sikap inklusif yakni kesediaan untuk menerima dan mengakui kehadiran individu lain yang memiliki latar belakang sosial budaya berbeda dengan dirinya. Jadi pendidikan multicultural dimaksudkan untuk mengurangi eksklusivitas kelompok primordial.
3.Sikap akomodatif yakni kerelaan menerima aspirasi dari kelompok sosial lain yang berbeda. Dalam kehidupan berpolitik, sikap akomodatif dapat mengurangi ptensi konflik maupun disintegrasi.
4.Sikap demokratis dan antidiskriminasi. Pengembangan sikap menghormati hak asasi manusia tanpa melihat latar belakang primordial dapat mengurangi potensi munculnya politik aliran yang diskriminatif. Dari segi politik, sikap demokratis dan antidiskriminasi dapat mendorong semangat nasionalisme.
1.Toleran terhadap kemajemukan sosial dan budaya dalam masyarakat. Pengembangan toleransi sosial dapat mengurangi sikap fanatik berlebihan terhadap perbedaan horizontal (suku,agama,ras, dan antargolongan)
2.Sikap inklusif yakni kesediaan untuk menerima dan mengakui kehadiran individu lain yang memiliki latar belakang sosial budaya berbeda dengan dirinya. Jadi pendidikan multicultural dimaksudkan untuk mengurangi eksklusivitas kelompok primordial.
3.Sikap akomodatif yakni kerelaan menerima aspirasi dari kelompok sosial lain yang berbeda. Dalam kehidupan berpolitik, sikap akomodatif dapat mengurangi ptensi konflik maupun disintegrasi.
4.Sikap demokratis dan antidiskriminasi. Pengembangan sikap menghormati hak asasi manusia tanpa melihat latar belakang primordial dapat mengurangi potensi munculnya politik aliran yang diskriminatif. Dari segi politik, sikap demokratis dan antidiskriminasi dapat mendorong semangat nasionalisme.
http://kristiawan8893.blogspot.com