Home » » Hubungan Timbal Balik Lembaga-Lembaga sosial

Hubungan Timbal Balik Lembaga-Lembaga sosial

Written By Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012 | Rabu, Oktober 24, 2012

Tidak ada suatu lembaga pun yang berada dalam suatu kevakuman. Setiap kegiatan dalam setiap lembaga dipengaruhi oleh lembaga lainnya. Sebagai contoh lembaga keluarga. Dalam masyarakat yang paling sederhana, keluarga adalah lembaga sosial satu-satunya. Pekerjaan diatur oleh unit-unit keluarga, anak-anak didik oleh anggota keluarga. Tidak ada struktur sosial lain yang mungkin dibutuhkan masyarakat sederhana.
Dengan makin kompleksnya kebudayaan, banyak hal tidak lagi mudah ditangani oleh keluarga. Perdagangan dengan suku lain ahirnya dilakukan oleh pedagang tertentu yang melakukan perdagangan sebagai pribadi dan bukan atas nama keluarga. Keterampilan (skill) menjadi lebih terpesialisasi, dengan adanya “divisi tenaga kerja”. Ini berarti bahwa banyak orang sepanjang hari bekerja sebagai pekerja individu yang terspesialisasi dan bukan sebagai bagian dari suatu team kerja keluarga. Akhirnya organisasi dan pengawasan segabian besar kegiatan kerja bergeser dari keluarga ke toko atau kantor, dengan seorang mandor dan bukan lagi anggota keluarga yang memberi perintah.
Pada abad yang lalu, pergeseran pekerjaan pertanian ke pekerjaan yang bukan pertanian memperkecil wewenang seorang ayah, memperkecil jumlah anggota keluarga karena anak dipandang menjadi beban ekonomi dan bukan sebagai suatu modal dan mendorong para wanita bekerja di luar rumah. Giliran kerja malam menyebabkan beribu-ribu tenaga kerja mengubah kebiasaan hidup keluarga. Sistem latihan kerja “lihat dan bantu” pada masyarakat pertanian digantikan oleh lembaga pendidikan yang formal.
Share this article :

Kunjungan

Update

 
Copyright © 2013. BERBAGI ILMU SOSIAL - All Rights Reserved | Supported by : Creating Website | Arif Sobarudin